
Pemimpin. Masing masing kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban terhadap kepemimpinannya. Di Minangkabau dikenal istilah kepemimpinan Tali tigo sapilin dan Tungku Tigo sajarangan, mereka adalah Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai.
Visi kepempinan minang tergambar dalam filisofi Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah “ABS SBK” Syarak mangato adat mamakai.
Dalam Kepemimpinan Tali tigo sapilin dan Tungku tigo sajarangan tersirat makna kekompakan, kekokohan, keterpaduan dalam satu kekuatan. Tali yg kuat jika terjalin tiga dan tungku yang kokoh jika berdiri diatas tiga batu.
Kepemimpinan dg pola kerja sama yg indah, bersinergi kuat tanpa dikotomi, tanpa pemisahan dan anti sekulerisme.
Kepemimpinan di minang kabau sejalan dengan bimbingan syarak dlm alquran surat almaidah ayat 3, ” berkerjasamalah kamu dlm ururusan kebaikan taqwa dan jangan bekerja sama dalam urusan dosa dan permusuhan” makna ayat ini, setiap pemimpin dan orang beriman hrs kekerja sama dlm setiap urusannya baik urusan yang kecil apalagi urusan besar seperti membangun masyarakat sebuah nagari atau sebuah negara.
Tugas Pemimpin
Kalau kita telusuri Alquran dan Sunnah, begitu juga tujuan sebuah negara atau nagari didirikan, maka kita akan memahami bahwa tugas pemimpin tersebut tidak akan keluar dari 3 hal kebutuhan utama setiap masyarakat yaitu kebutuhan akan keimanan atau spritual, kebutuhan utuk hidup Aman dan kebutuhan untuk hidup sejahtera.
Maka tugas Ninik mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai di Minang Kabau adalah sbb.:
1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, sebagai kebutuhan spritual yg akan menjadi landasan setiap aspek kehidupan.
2. Mewujudkan masyarakat yang Aman, sebagai kebutuhan ketenangan hidup.
3. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sebagai kebutuhan akan sandang pangan dan papan.
Dalam realita kehidupan bernagari dan pemerintahan di Minang kabau hari ini, unsur unsur tali tigo sapilin atau tungku tigo sajarangan tersebut keberadaannya secara formalitas masih diakui dlm pepatah petitih dlm Rpjpd Rpjmd tapi dlm realita banyak hal yang tak jelas, Belum terjadi taawun/ kerjasama yang indah dan sinergisitas yang kuat, bahkan ada yang berjalan sendiri sendiri dan ingin memisahkan diri keluar dari jamaah kerjasama.
Secara formal di Minang Kabau hari ini banyak Datuak atau Pengulu yg jadi kepala pemerintahan, seperti Gubernur, Wali Kota, Bupati Camat, lurah wali Nagari sampai wali jorong, tetapi belum tampak sinergi program terpadu yg menghantarkan masyarakat atau anak kenanakan kita dlm kehidupan yang beriman Aman dan Sejatera.
Dalam analisa kami kondisi ini terjadi disebabkan karena bbrp hal :
1. Belum ada konsesus bersama yang punya kekuatan hukum dlm bentuk visi misi tertulis yang sama sama dipahami.
2. Banyak unsur Tali tigo sapilin atau tungku tigo sajarangan dan orang minang yang tidak paham hakikat atau subtansi adat dan syarak.
Menuju Solusi
1. Pendidikan atau Kaderisasi kepemimpinan Abs Sbk secara kontiniu.
2. Merancang konsensus sebagai mimpi bersama orang minang modern, menuju Masyarakat Beriman Aman dan Sejahtera.
3. Melaksanakan konsensus bersama dlm bentuk program dan kegiatan nyata secara Top down dan botton up.
Akhirnya hanya kepada Allah kita kita bertawakkal dan memohon pertolongan, Jika Saya benar maka dukung dan bantulah saya, jika saya salah mohon diluruskan dg Taushiyah dan masukan yang membangun, Semoga LKAAM ke Depan menjadi kebanggaan Ninik mamak dan Masyarakat minang dimana saja mereka berada. Aamiiin
Semoga Allah mudahkan kita melaksanakan amanah ini dan Allah menerima pertanggung jawaban kepemimpinan kita saat semua kita ditanya di akhirat nanti. Allahua a’lam bisshowaab. (Anggota DPRD Sumbar)