Limapuluh Kota, Babarito
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang H Mulyadi Muslim Lc MA resmi menyandang gelar datuk di kaumnya di Tabing Ranah Simalanggang, Kabupaten Limpauluh Kota, Minggu (17/1). Kini, ulama muda ini bergelar Datuak Said Marajo Nan Putiah.
Ketua Perguruan Tinggi Ar Risalah itu memang dikenal sebagai orang yang dekat dan bergerak di bidang pendidikan di bawah naungan Yayasan Waqaf Ar Risalah/Perguruan Islam Ar Risalah Sumatra Barat (Sumbar).
“Alhamdulillah, acara yang sederhana itu sudah terlaksana dengan baik. Sudah cukup lama dipersiapkan, mungkin ada dua tahun. Ini adalah amanah yang besar untuk pengabdian kepada anak-kemenakan di kampung halaman,” kata Mulyadi kepada awak media.
Adapun gelar datuk yang disandang Mulyadi Muslim awalnya malakok ke suku Kotoanyia hingga tahun 2009 lalu. Disebabkan panungkek Datuak Majo Rayo di kampung merasa tidak sanggup lagi memangku tanggung jawab, dengan ungkapan “Bukik lah tinggi, lurah lah dalam, sehigga boban indak tajujuang lai.”
Maka berdasarkan kesepakatan kaum Nura-I dan persetujuan ketua KAN N Datuak Rajo Nan Godang, kaum Nura-i malakok ka Datuak Sindo Kulipah, kaum pitopang dengan memakai kaidah, siriah baliak ka gagangnya, pinang baliak ka tampuaknyo.
Niniak mamak Simalanggang Iskandar menyampaikan, G Datuak Sati suami dari Uwo Nurana pernah mewasiatkan pada tahun 1990 agar kaum Nura-i mendirikan sako secara mandiri, karena jumlah anak kemanakan terus berkembang.
“Wasiat beliau ini sejatinya berangkat dari pemikiran pelestarian adat dan budaya Minangkabau, karena beliau juga seorang Datuak dan juga pengurus KAN Simalonggang,” katanya.
Katanya, wasiat itu baru terlaksana pada tahun 2018 dan tuntas dua tahun kemudian. Sesuai dengan kaidah adat salingka nagari ataupun adat sebatang panjang, kaum Nura-i mendirikan sako di Simalanggang dengan memakai kaidah Basibah baju, Manggunguang mambaok tobang. Tobang basitumpu dari Payobasuang dan Inggok mancokam di Simalonggang, dengan gelar sako Datuak Said Marajo Nan Putiah Suku Urang nan Ompek Niniak kampuang Salo.Gelar inilah yang diamanahkan kepada Mulyadi Muslim.
Saat ini, Mulyadi Muslim dikenal aktif di bidang keagamaan menjadi penceramah rutin di Kota Padang, menjadi pengurus MUI Kota Padang dan pernah menjadi inisiator pertemuan dai dan ulama Tingkat Asia Tenggra dan Afrika, yang menghadirkan dai dan ulama sebanyak 200 orang dan peserta dari lokal sebanyak 300 orang dengan bentuk kegiatan diskusi, FGD, bedah rumah, ceramah umum, Subuh berjamaah di masji-masjid Kota Padang.
Di samping itu juga menjadi tim perumus Pelaksanaan Pesantren Ramadhan bagi pelajar untuk tingkat SMP dan SMA Kota Padang, sehingga mendapat penghargaan PIN EMAS dari Pemerintah Kota Padang Tahun 2018. Dalam rangka membangun kesadaran beragama masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi, menjadi tim sosialisasi ekonomi syariah tingkat Provinsi Sumatera Barat dan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumbar.
Kegiatan keagamaaan dalam bentuk ceramah juga dilakukan secara rutin di Radio non profit SIPP FM untuk kajian subuh dan dialog wakaf. Di bidang Olahraga menjadi Pembina dua sasaran (perguruan ) Silat, yaitu silat Tradisi “Taduang Beruang” dan Silat Prestasi “Surya Sakti”
Di bidang kemasyarakatan menjadi TIM RPJMD Kota Padang dalam mengawal pembangunan sesuai dengan Visi dan Misi Walikota terpilih, mengawal proses Pembangunan di TIM AMDAL dan pengamanan pangan di Jejaring Pengamanan Pangan Kota Padang. (edt)