Padang, Babarito
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat Kota Padang pada bulan November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,52% dan Kota Bukittinggi 0,37%. Menurut Kepala BPS Sumbar Pitono mengatakan, terdapat beberapa komoditi yang mendorong dan menghambat terjadinya inflasi.
“Untuk Kota Padang, komoditi yang menjadi pendorong antaranya, cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, dan yang menjadi penghambat inflasi diantara emas perhiasan, bayam, beberapa sayuran dan buah-buahan,” katanya, Selasa (1/12).
Sedangkan untuk Kota Bukittinggi, komoditi yang menjadi pendorong adalah cabai hijau, telur ayam ras, petai dan beberapa komoditi lainnya. Sementara untuk yang menghambat dimoniasi pada tarif listrik, ikan tongkol, ikan dencis, emas perhiasan dan belut.
“Bila komoditi tersebut kita lihat secara sasama, yang memberikan andil inflansi terhadap, Kota Padang dan Bukittinggi adalah cabai merah dan bawang merah,” ujarnya.
Ditambahkannya, Kota Padang urutan keempat dari 22 kota di Sumatera yang mengalami inflasi dan Bukittinggi urutan 10 dari 22 kota di Sumatera.
“Untuk inflasi yang tertinggi di Sumatra itu berada di Pematang Siantar sebesar 0,64%, dan terendah di Bandar Lampung yaitu 0,09%. Sedangkan inflasi secara nasional itu berada di Tual sebesar (1,15%) dan terendah di Bima yaitu (0,01%),” sebutnya. (oke)