Padang, Babarito
Mahyeldi yang biasa di panggil Buya menjadi sesuatu yg menarik bagi aktifis kampus dan kaum milenial.Seperti yg di ungkapkan anak muda yg bernama Jefry Ahmad Tanjung mantan aktifis kampus dan juga perna menjabat ketua BEM Fakultas di Universitas Bung Hatta.
“Saya adalah mantan ketua BEM fakultas di universitas bung Hatta”
Begitu Jefry mengawali perkenalannya. “Awalnya saya tidak tertarik dg dunia politik, sama sekali saya tidak perna bercita² terjun ke dunia politik,Saya Serjana Teknik jadi pikiran saya fokus di dunia teknik,” lanjut Jefry
Namun ada yg menggelitik di pikiran saya ketika dunia medsos di hiasi dg nama Buya yg menjadi walikota. “Awalnya saya mengenal seorang bapak Mahyeldi dengan sebutan iconiknya yang sering dipanggil Buya oleh masyarakat,” ungkap Jefry.
“Saya mulai berpikir kok seorang walikota dipanggil Buya. Biasanya yang saya tau seorang Buya adanya di masjid atau musholah. Lalu saya mulai penasaran untuk sekedar kepoin track record Buya Mahyeldi. Pertanyaan yang muncul di benak saya Saya saat itu bagaimana mungkin seorang Buya memimpin sebuah kota?” melanjutkan ceritanya.
Karena Jefry mantan seorang aktivis kampus, dia mempelajari track record Mahyeldi dengan data.
Banyak data yang di temukan tentang kepuasan masyarakat kota Padang kepada Buya Mahyeldi selama mempimpin ibukota Provinsi Sumbar.
“Angka kepuasan masyarakat kota padang ada di level 78,05%Woww.. itu angka yang sangat fantastic menurut saya,” ujar Jefry.
Selanjutnya Jefry menelusuri darimana angka itu muncul, maka mulailah anak muda ini melakukan pengamatan langsung di kota Padang.Memang kota Padang di bawah kepemimpinan seorang Buya sangat signifikan berubah. Selama hampir dua periode Buya Mahyeldi melakukan pembenahan.Masyarakat sudah bisa melihat dan mersakan hahasilnya
Pariwisata,tranportasi,pelayan publik,pasar dan masih banyak perubahan yangdi rasakan.
Indikator lain banyaknya penghargaan yg di terima pemko Padang merupakan bukti nyata hasil kerja dan karya Buya Mahyeldi. Kemudian ketentraman dan tidak adanya bentuk aksi demonstrasi yg anarkis dari mahasiswa ataupun ormas di masa kepemimpinan Buya Mahyeldi,bisa jadi acuan kalau Buya Mahyeldi di cintai masyarakat kota padang dan Sumbar Pada umumnya
Kemudia Jefry juga menyinggung keputusan buya Mahyeldi maju di pilgub sumbar sudah sangat tepat. “Buya maju di pilgub Sumbar adalah sesuatu yg sangat wajar. Apalagi beliau menjadikan Uda Audy Joinaldy sebagai wakilnya, ini menambah kekaguman saya kepada Buya”
“Di saat Paslon lain mengambil orang tua sebagai wakilnya,Buya malah memberi kepercayaan kepada anak muda milenial.Ini yg membuat kami kaum milenial merasa terwakili “
Kehadiran Audy Joinaldy di panggung politik menjadi motivasi bagi bagi anak-anak muda.
“Saya yakin dengan hadirnya kepimpinan Buya Mahyeldi dan uda Audy Joinaldy akan membawa harapan besar bagi kemajuan Sumbar kedepannya “
“Sebagai seorang aktivis kampus,saya menjadikan beliau inpirasi dan pesan saya kepada milenial Sumbar, inilah kombinasi paslon yang paling cocok memimpin Sumatera Barat saat ini,untuk itu mari kita kita beri kesempatan kepada mereka membangun Sumbar kedepan” Jefry mengakhiri ceritanya. (edt)