Oleh Miko Kamal
Mahyeldi (Buya M) memang oke punya. Kerjanya nyata selama memimpin Padang. Rakyat senang. Uang yang dikumpulkan dari rakyat kembali lagi ke rakyat. Pajak, retribusi dan pendapatan lainnya yang dipungut dikembalikan dalam bentuk pembangunan. Baik pembangunan fisik maupun jiwa.
Memang begitulah seharusnya pemimpin. Uang rakyat tidak boleh diambil untuk kepentingan pribadi. Satu senpun.
Lekat tangan Buya M memang berbekas. Di tulisan-tulisan sebelumnya saya sudah ungkapkan beberapa fakta. Indeks pembangunan manusia masyatakat kota Padang bagus di bawah kepemimpinan Buya M. Pariwisata berlari kencang. Angka kemiskinan dari tahun ke tahun menurun drastis.
Sekarang saya ungkapkan satu fakta lagi. Buya M sangat menyayangi masyarakat badarai. Dari tahun 2014 sampai tahun 2018, sudah 5.795 buah rumah yang direhabnya.
Rumah-rumah yang direhab tentu rumah masyarakat badarai. Masyarakat kurang mampu. Rumah saya tentu tidak. Saya memang tidak berhak untuk itu.
Uang perehab rumah tidak berasal dari kantong pribadi Buya M. Tapi berasal dari dana publik. Sebagian besarnya dari kantong APBD Kota Padang. Persentasenya sekitar 95 %. Sisanya berasal dari dana CSR beberapa perusahaan dan Badan Amil Zakat Nasional Kota Padang.
Rakyat amat senang dengan Buya M. Buktinya, pada Pilkada Kota Padang periode kedua, Mahyeldi dan pasangannya Hendri Septa memperoleh suara 62,74 %. Sangat besar. Mengalahkan Emzalmi – Desri Ayunda waktu itu.
Sebagian besar rakyat Sumbar sudah tahu cerita-cerita sukses yang dibuat Buya M. Cerita-cerita itu sudah berpindah dari mulut ke mulut. Mulut rakyat Sumbar yang tinggal di semua pintu angin. Sudah menggema di lapau, di pasar dan di surau. Mereka sedang menunggu tanggal mainnya saja lagi.
Insya Allah rakyat Sumbar akan mendapatkan gubernur dan wakil gubernur yang peduli rakyat badarai. Di Lauh Mahfudz sudah tercatat rapih.
Hanya saja saya heran, masih saja ada pihak-pihak yang memaksakan cara-cara tidak pantas serupa membagi-bagi beras untuk membeli kekuasaan. Atau yang bermaksud melakukan serangan fajar. Seolah mereka tidak tahu dengan fakta bahwa sebagian besar orang Sumbar itu termasuk pemilih yang berakal sehat dan independen.
Bagi-bagi beras dan materi lainnya serta serangan fajar tidak akan mengubah sebagian besar pilihan pemilih di bilik suara.
— habis —
Padang, 11/10/2020
Jubir Mahyeldi – Audy