
Solsel, Babarito
Kucuran dana senilai Rp9,24 miliar lebih didapatkan para petani sawit di Solok Selatan. Anggaran tersebut akan dipergunakan oleh tiga kelembagaan petani untuk melakukan kegiatan peremajaan kelapa sawit rakyat/replanting pada tahun 2020 ini.
Tiga kelembagaan yang mendapatkan replanting dengan total luas 370 Ha tersebut adalah Koperasi Talao Mandiri Nagari Talao Sungai Kunyit seluas 121,48 Ha, Gapoktan Sumber Alam Makmur Nagari Talunan Maju seluas 121,31 Ha, serta Kelembagaan ekonomi Petani Sejahtera Nagari Sungai Kunyit seluas 126,93 Ha.
Masing-masing kelembagaan petani tersebut mendapatkan bantuan dana untuk melakukan replanting sebesar Rp25 juta/hektare. Total yang telah disalurkan pada tiga kelembagaan tersebut yakni Rp9.243.578.000.
Dana replanting bersumber dari pungutan ekspor CPO yang dikelola oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS).
Plt. Bupati Solok Selatan Abdul Rahman dalam sambutannya pada penanaman perdana pohon kelapa sawit tersebut, Senin (21/9) di Gapoktan Sumber Alam Makmur (SAM) Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ) mengatakan, bahwa kegiatan replanting /peremajaan kelapa sawit ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas produksi kelapa sawit.
Kemudian dengan meningkatnya produktifitas, tentu berujung kepada kesejahteraan petani itu sendiri. “Program-program pembangunan ekonomi seperti inilah yang perlu kita dukung bersama-sama dan terus kita carikan dari berbagai sumber pendanaan, yang sesuai dengan situasi dan kondisi di daerah kita masing-masing,” harapnya.
Plt. Kadis Pertanian Solsel, Del Irwan mengatakan, bahwa replanting bertujuan untuk meningkatkan produktifitas petani sawit di Solok Selatan. Hingga saat ini, sudah tiga kelembagaan petani disalurkan senilai total Rp9,24 miliar lebih.
“Untuk Gapoktan Sumber Alam Makmur mendapatkan program replanting seluas 121,3 Ha dengan bantuan dana sebesar Rp. 3,03 Miliar. Dan dana tersebut langsung masuk ke rekening kelembagaan ekonomi untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Del Irwan didampingi Kabid Perkebunan Wandra Alberson.
Saat ini pihaknya juga tengah mengusulkan tiga kelembagaan lain untuk program replanting seluas 400 Ha. Dimana untuk pengajuan selanjutnya, masing-masing akan mendapatkan bantuan sebesar Rp30 Juta setiap hektarenya. Program replanting sendiri masih terus berjalan hingga 2022 mendatang.
Ia mengungkapkan, untuk mendapatkan bantuan replanting tersebut, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi kelembagaan petani yang ada. Baik syarat teknis maupun administrasi.
Syarat teknis diantaranya umur tanaman diatas 25 tahun atau produktifitas maksimal 10 Ton TBS/Hektar/tahun pada umur minimal 7 tahun. Selanjutnya syarat administrasi diantaranya berada pada lahan yang tidak termasuk hutan, tidak dalam kawasan HGU, tidak dalam sengketa, serta berada radius maksimal 10 Km.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Sumber Alam Makmur, Nicko Tampati, mengatakan rasa syukurnya atas bantuan yang telah mereka terima setelah melalui memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan.
Gapoktan yang beranggotakan 69 orang tersebut, menurutnya merasa sangat terbantu dengan adanya program replanting tersebut guna meningkatkan produktifitas kebun kelapa sawit nantinya. (pta)