Padang Panjang, Babarito
Angka orang terpapar Covid-19 di Sumbar terus bertambah setiap hari. Bahkan cluster Covid-19 pun, merengsek ke profesi Aparatus Sipil Negara (ASN) atau cluster perkantoran.
Tidak hanya ASN saja, tapi pejabat setingkat pimpinan di daerah tak luput dipapar virus corona. Sejak Maret, Covid-19 ditemukan pertama di Sumbar, Pemerintahan Kota Padang Panjang terus mengikuti ketentuan penanganan Covid-19, seperti protokol kesehatan dan panduan penangan pandemi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Padang Panjang pun menjadi kota dengan persentase traching dan testing swab tertinggi di Sumatera Barat.
Tidak itu saja ternyata, sejak PSBB dari jilid satu sampai tiga, ASN dan pejabat serta kepala daerah ‘Kota Serambi Makkah’ ini sudah puasa panjang dari yang namanya perjalanan dinas keluar daerah Sumatera Barat.
“Tidak melakukan perjalanan dinas ke luar provinsi, itu tidak untuk ASN saja tapi pimpinan di kota ini juga puasa melakukan perjalanan dinas luar provinsi,” ujar Walikota Padang Panjang, Fadly Amran.
Fadly memastikan hingga hari ini, sejak Covid-19 mewabah termasuk meledak dengan cluster RSUD Padang Panjang dulu itu, tidak ada ASN, pejabat dan pimpinan keluar daerah dengan biaya perjalanan dinas dari APBD Padang Panjang.
“Kebijakan ini diberlakukan untuk mencontohkan kepatuhan kepada masyarakat Padang Panjang. Juga untuk mengantisipasi ASN menjadi virus carier dan menyebar serta muncul cluster baru lagi di kota kami,” tukas Fadly.
Apalagi kondisi terkini, silent spreader dan orang tanpa gejala semakin banyak. “Kami, Padang Panjang mengalami terpapar Covid-19 karena dunsanak dari luar Sumbar yang datang tidak mengikuti aturan pencegahan Covid-19, yang ditetapkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Padang Panjang,” sebut Fadly Amran.
Puasa panjang perjalanan dinas keluar Sumbar, ASN dan pejabat di Pemko Padang Panjang, kata Fadly, adalah bagian dari komitmen untuk bersama melawan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Ternyata juga mengefisienkan keuangan daerah.
“Efesien, efektif dan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Kalau untuk berkoordinasi fasilitas meeting zoom dan meeting virtual sangat memadai,” tandas Fadly.
Bahkan dua minggu terkahir eskalasi Covid-19 Padang Panjang terus menaik, tak ayal Walikota Padang Panjang Fadly Amran pun menerbitkan Instruksi Walikota tentang penghentian sementara kegiatan pesta perkawinan, kegiatan olahraga melibatkan banyak orang, dan meniadakan kerumunan warga.
“Kita menerbitkan instruksi, telah berkoordinasi dengan Forkompida dan meminta bantuan pihak TNI dan Polri untuk menegakan instruksi ini,” beber Fadly. (*/pta)