Padang, Babarito
Pedagang kaki lima (PKL) Pantai Padang yang videonya sempat viral di media sosial (medos) di Padang karena memaki-maki Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, akhirnya menyampaikan permintaan maafnya.
Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui video. Dalam video tersebut, politisi PPP Maidestal Hari Mahesa berbincang dengan Buk Emi yang kemudian diketahui merupakan PKL yang ada video viral tersebut.
Dalam video berdurasi sekitar tiga menit itu, Mahesa mengatakan sangat mengenal Buk Emi beserta anak-anaknya. Mahesa kenal karena lantaran orang tuanya dulu tinggal di Berok, Padang.
“Kebetulan saya sangat dekat dengan Buk Emi, dengan Eni, dengan Desi, dengan Riki, keluarga beliau saya tahu semuanya. Beliau tinggal di Berok, kebetulan orang tua saya dulu tinggal di Berok,” tukas Mahesa dalam video tersebut
Mahesa menyebutkan, bahwa Buk Emi lewat video tersebut ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Wali Kota Padang atas tindakannya yang sudah membikin heboh Kota Padang.
Kemudian, Buk Emi memberikan penjelasan atas kejadian yang viral itu, dan menyampaikan permintaan maafnya. “Saya ingin minta maaf kepada bapak Wali Kota Padang, saya sudah melontarkan kata-kata yang tidak pantas ke bapak,” ujarnya.
Dia mengaku malu atas tindakannya itu, hingga video tersebut tersebar ke banyak orang khususnya di Kota Padang. “Malu bapak, saya juga malu pak, karena bapak Wali Kota, saya merasa salah dan saya meminta maaf kepada bapak dan keluarga besar pak Wali Kota dan seluruh masyarakat Kota Padang,” ucapnya.
Ia juga berkeinginan untuk bisa bertemu dengan Mahyeldi secara langsung, guna menyampaikan permintaan maafnya. Emi berharap, terkait usahanya yang hanya sebagai pedagang kaki lima ada solusi bagi perekonomian keluarganya.
“Kalau bisa bagimana usaha saya seperti semula, kalau bisa bapak kabulkan, kalau bisa bertemu langsung dengna bapak,” harapnya.
Sebelumnya, peristiwa tidak mengenakkan antara Buk Emi dan anaknya dengan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah viral di medsos. Sontak hal itu mendapat banyak perhatian, khususnya warga Kota Padang.
Saat itu, wali kota yang ketika itu bersepeda, menegur PKL yang berjualan di atas trotoar di Pantai Padang. Kemudian wali kota mendapatkan makian dari PKL tersebut disertai dengan kata-kata yang tidak baik.
Ktika ditanya wartawan atas peristiwa itu, Mahyeldi mengaku tidak marah dan tidak akan membawa persoalan tersebut ke proses hukum.
Dia mengaku tidak marah dan memaafkan warga tersebut. “Saya kira itu adalah hal biasa. Saya tidak marah,” tukasnya.
Dia menyatakan tidak setiap warga Kota Padang bisa menerima dengan baik perbaikan yang dilakukan Pemerintah Kota Padang. “Itu adalah konsekuensi jadi Wali Kota Padang. Yang jelas, saya selaku Wali Kota akan memberikan yang terbaik untuk Kota Padang,” sebutnya. (pta)