
Bukittinggi, Babarito
DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bukittinggi dikabarkan kian dekat dengan salah satu bakal calon wali kota, Hj Yemmelia. Tokoh perantau Minang yang pernah berkarir sebagai pejabat di Pemprov Banten ini disebut kian serius untuk membangun kampung halaman.
Bahkan, berhembus kabar DPD PAN Bukittinggi hampir dipastikan memberikan lampu hijau kepada Yemmelia untuk maju dalam pertarungan Pilkada Kota Bukittinggi 2020.
Informasi itu diperoleh setelah adanya rapat koordinasi antara DPD PAN Bukittinggi dengan DPP PAN di Kantor DPP PAN Jakarta, Jumat malam (3/7).
Jika nantinya kabar itu benar adanya, tentunya PAN tidak bisa mengusung calon sendiri, maka DPD PAN Bukittinggi bersama Yemmelia akan mencari koalisi. Hingga berita ini diturunkan, koalisi parpol dan siapa yang akan mendampingi Yemmelia sampai usai rapat belum dapat jawaban.
Namun, Yemmelia kepada petinggi PAN Bukittinggi, juga sempat menyebutkan PPP untuk koalisi. Siapa yang akan mendampinginya, Yemellia masih belum memberikan jawaban. Besar kemungkinan Yemmelia akan menggandeng aktor dan presenter David Chalik.
Yemmelia merencanakan akan mengumunkan pendampingnya pada Kamis (9/7). Namun apabila Yemmelia belum mendapatkan pasangan. Maka PAN akan mengajukan kader untuk maju bersama Yemmelia. Di antara kader PAN yang diwacanakan diusung untuk mendampingi Yemmelia, Rahmi Brisma dan M. Nur Idris.
Ketika dikonfirmasi kepada salah seorang petinggi DPW PAN Sumbar, M. Nur Idris, membenarkan kabar adanya lampu hijau dari PAN buat Yemmelia. Namun ia belum dapat memastikan dengan siapa koalisi dan calon wakil yang akan mendampingi Yemmelia.
“Kemungkinan besar PAN akan mengusung Yemmelia. Namun ini tergantung dengan apa PAN Bukittinggi berkoalisi termasuk siapa calon wakilnya,” ujar M. Nur Idris.
Lebih lanjut Idris menerangkan, kalau dari laporan DPD PAN Bukittinggi katanya akan berkoalisi dengan PPP. “Katanya dengan PPP dan sudah ada pembicaraan,” ujar Idris.
Menyinggung nama dan dirinya yang diajukan PAN untuk mendampingi Yemmelia dari kader PAN, ja tidak mengelak dan juga tidak membebarkan. “Saya hanya ikut perintah partai,” ujarnya singkat. (edt)