Padang, Babarito
Beragam pembinaan yang diberikan petugas rumah tahanan (Rutan) kepada seluruh warga binaan. Seperti di Rutan Klas II B Anak Aia, Padang.
Warga binaan diajarkan membuat kerajinan tangan, berkreasi, dan mengembangkan bakat yang terpendam. Tujuannya agar nantinya para warga binaan dapat diterima dengan baik di tengah masyarakat dan memiliki bekal untuk hidup ke depannya.
Kreasi paling menarik yakni kerajinan tangan yang dibuat para warga binaan. Kerajinan tangan seperti ornamen Masjid Raya Sumatera Barat, Jembatan Siti Nurbaya, tas, masker, dan lainnya. Hasil kreasi warga binaan ini dilihat langsung Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah saat mendatangi Rutan tersebut, Kamis (30/7).
Mahyeldi nampak terkesima dengan kerajinan tangan yang dipajang. Masker yang terbungkus rapi menjadi perhatiannya. Masker berwarna krem diambilnya untuk kemudian dikeluarkan dari kemasan plastik. “Masker ini bagus,” kata Mahyeldi.
Masker yang sebelumnya terpasang di wajahnya kemudian dilepas untuk kemudian diganti dengan masker baru hasil olahan tangan warga binaan. Masker diikat di belakang kepala.
“Cukup nyaman untuk dipakai maskernya,” sebut Mahyeldi.
Mahyeldi menilai, Rutan merupakan tempat pembinaan bagi penghuni agar bisa beraktivitas seperti orang kebanyakan. Warga binaan diberi keterampilan dan kerajinan. Binaan yang diberikan nantinya tidak saja bermanfaat bagi diri sendiri, akan tetapi juga bagi orang lain.
“Sehingga nanti menjadi nilai produktif dan bermanfaat setelah dari sini,” sebut Mahyeldi. (pta)