Padang, Babarito
Kasus ditemukan tewasnya seorang pemuda bernama Fadly Arif (36) di kawasan Perumahan Tangkai Permata Dua, Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Selasa (30/6) sekitar pukul 10.00 WIB akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim medis dan penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, korban dinyatakan tewas setelah sebelumnya terjadi duel antara korban dengan seseorang. Hai ini menyebabkan korban tewas dengan bekas luka di bagian kepala hingga terjadi pendarahan di bagian belakang kepalanya.
Enam jam lamanya usai ditemukan tewas tersebut, akhirnya polisi berhasil mengamankan seorang pria bernama Zulfiano alias Renzo (25). Renzo yang masih tetangga korban warga Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Lubeg ini mengakui bahwa ia melakukan perbuatannya tersebut lantaran sakit hati.
“Motif pelaku melakukan perbuatannya tersebut lantaran sakit hati karena setiap hari ternak sapi milik korban yang masuk ke kebun milik pelaku,” ujar Kapolresta Padang, Kombespol Yulmar Try Himawan memberikan keterangan resminya di Mapolresta Padang, Rabu (1/7).
Yulmar menambahkan, pelaku mengakui bahwa telah setiap hari dirinya memperingati korban agar selalu memperhatikan ternaknya agar supaya tidak masuk sembarangan ke kebun miliknya.
“Namun, diduga karena korban yang tidak terima terus diperingati oleh pelaku, akhirnya korban menantang pelaku untuk berduel dengannya,” ujar Yulmar.
Pelaku langsung mengiyakan ajakan korban hingga terjadi duel diantara keduanya menggunakan tangan kosong. “Dalam satu kesempatan duel tersebut, pelaku melayangkan pukulan ke arah wajah korban hingga menyebabkan korban terjatuh. Saat kondisi korban di bawah tersebut, pelaku menginjak kepala korban yang beralaskan tanah sebanyak dua kali,” terang Yulmar.
Dilanjutkan oleh Yulmar, usai menginjak kepala korban, datang seorang saksi melihat kejadian tersebut dan berusaha melerai kejadian duel tersebut. Pelaku yang saat itu mengira korban masih bernyawa langsung pergi meninggalkan korban bersama saksi.
“Selanjutnya pelaku pergi untuk mengerjakan sesuatu di kebunnya. Selang beberapa saat, pelaku mendapatkan telpon bahwasanya korban sudah tidak bernyawa lagi. Merasa panik, pelaku kemudian pergi ke rumah pamannya yang berada di kawasan Kecamatan Pauh dengan alasan untuk menenangkan diri dan menceritakan kejadian tersebut kepada pamannya,” ucap Yulmar.
Yulmar menyebutkan, atas nasehat dari pamannya, akhirnya pelaku langsung menyerahkan diri ke Polisi dengan mendatangi Polsek Pauh. Dari Polsek Pauh kemudian pelaku diserahkan ke Polsek Lubeg untuk proses selanjutnya.
“Barang bukti yang kami amankan yaitu pakaian pelaku dan korban saat terjadinya duel. Sementara untuk pelaku bisa dikenakan pasal 338 junto 351 ayat 3 dengan ancanan hukuman penjara seumur hidup,” tegas Yulmar.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria yang diketahui bernama Fadly Arif (36) ditemukan meninggal di pinggir jalan kawasan Perumahan Tangkai Permata Dua, Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Selasa (30/6) sekitar pukul 10.00 WIB.
Warga yang menemukan korban selanjutnya membawa korban ke Rumah Sakit Tentara (RST) Dr Reksodiwiryo sembari memberitahukan hal tersebut ke unit SPKT Polresta Padang. Dari RST, unit SPKT selanjutnya membawa korban ke RS Bhayangkara sekitar pukul 12.00 WIB untuk dilakukan autopsi yang di iringi keluarga dan warga.
Dina (41) kakak korban yang ditemui di rumah sakit Bhayangkara menceritakan kejadian sebelum ditemukan adiknya tersebut dalam kondisi tewas. Berawal ketika korban datang ke rumahnya mengambil uang untuk pembeli peralatan bangunan sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya korban pergi seorang diri untuk membeli peralatan tersebut.
“Setelah uang saya berikan, Iia pergi ke toko bangunan untuk membeli peralatan yang masih kurang yakni berupa engsel dan reng kayu,” ujar Dina.
Setelah dua jam menunggu, kata dia, korban tak kunjung balik. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, ia mendapat informasi dari salah seorang keponakan, bahwa korban dipukul oleh orang tak dikenal (OTK).
“Keponakan saya bilang bahwa uncu (korban) dipukul orang. Namun saat ditemukan, adik saya sudah meninggal dunia dan hanya itu yang saya ketahui,” katanya.
Ditambahkan Dina, sepengetahuan dia, adiknya itu tidak ada permasalahan atau pun konflik dengan siapa pun. Namun itu diserahkan ke pihak kepolisian untuk mencari tahu penyebab kenapa adiknya itu dianiaya.
“Saya tidak tahu siapa pelakunya dan saya pun tidak sempat bertanya kepada orang-orang. Yang tahu, dia saya temukan sudah meninggal dunia,” sebutnya.
Sementara itu Kanit II SPKT Polresta Padang, Ipda Zulkifli saat dikonfirmasi di rumah sakit Bhayangkara mengatakan diduga korban tewas setelah ditemukannya bekas hantaman benda tumpul dibagian belakang kepala korban.
“Namun saat ini, pihak rumah sakit masih melakukan autopsi terhadap korban, sementara itu Kami akan terus melakukan pengembangan atas kejadian ini,”sebut Zulkifli.
Disebutkan oleh Zulkifli, kasus ini akan ditangani oleh pihak Polsek Lubuk Begalung untuk melakukan pencarian motif dan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan.
“Untuk pengembangan selanjutnya kita serah kepada pihak Polsek Lubeg untuk dilakukan pengembangan,” tandasnya. (mor)