Padang, Babarito
Lima orang asal Lampung yang merupakan komplotan pembobol ATM yang berhasil diringkus pihak kepolisian di Pesisir Selatan, Jumat (19/6) yang lalu, akhirnya diserahkan ke Polresta Padang. Hal ini mengingat TKP kejadian ini berada Padang.
“Kelima pelaku ini di jemput oleh anggota Opsnal Satreskrim Polresta Padang Minggu (21/6) dan langsung dibawa ke Polresta Padang untuk proses penyelidikan,” ujar Kasatreskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda kepada wartawan, Senin (22/6).
Saat dihadirkan di Mapolresta Padang, para pelaku mengakui telah beraksi di Kota Padang sebanyak satu mesin ATM. Sementara untuk di Kota Bukittinggi, delapan mesin ATM menjadi sasaran dari aksi para pelaku.
Dari aksinya, pelaku berhasil menggasak uang puluhan juta rupiah dari dalam mesin ATM. Sedikitnya, untuk satu mesin ATM berjumlah sekitar Rp4 juta dan beberapa ATM di Kota Bukittinggi sebanyak Rp18 juta.
Menurut pengakuan salah seorang pelaku bernama Marzani (25) yang berperan sebagai eksekutor, dalam melakukan aksinya alat yang dibutuhkannya berupa satu unit obeng serta kartu ATM. Obeng tersebut digunakan untuk mencongkel lobang tempat keluarnya uang.
“Sebelum dilakukan pencongkelan, terlebih dahulu memasukkan kartu ATM dan melakukan penarikan uang tunai dengan jumlah maksimal Rp1,2 juta, tekan oke, saat mesin hitung akan mengeluarkan uang tersebut saya mencongkelnya menggunakan obeng,” ujar Marzani.
Meskipun melakukan penarikan, menurut Marzani, saldo yang ada di ATM miliknya tidak berkurang. Sebab, saat mesin dicongkel otomatis penarikan maksimal yang dilakukan tadi batal.
“Tidak dicancel karena ketika mesin menghitung, sebelum uang keluar baru saya congkel. Otomatis tidak terbaca saldo berkurang. Itu saya lakukan bersama rekan-rekan satu mesin ATM di Padang dan delapan mesin ATM di Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Marzani dan rekan lainnya yaitu Wasis (28) Ahmat Suhaipi (27) Candra Prayuda (27) dan Imron (41) mengakui tidak butuh lama untuk bisa melakukan pembobolan ATM tersebut. Bahkan, dirinya hanya butuh waktu selama satu setengah bulan untuk belajar di beberapa video di YouTube.
“Saya hanya belajar dari YouTube selama satu setengah bulan. Hasil uang yang kami ambil dibelikan semua ke barang-barang, seperti sepatu, ikat pinggang dan baju,” jelas Marzani.
Dikatakan oleh Marzani, ia bersama komplotannya ini memang telah mengatur skenario pembobolan ATM di beberapa wilayah di Sumbar. Aksinya itu telah direncanakan sejak di kampung halamannya di Lampung. Namun yang uniknya, para pelaku yang bekerja sebagai sales dan petani di Lampung ini mengaku melakukan aksinya sambil berwisata di Sumbar.
“Ternyata aksinya kami telah dicurigai dan telah dibuntuti oleh polisi hingga akhirnya kami ditangkap di Pesisir Selatan saat hendak mau balik ke Lampung,” tutur Marzani.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan, dalam beraksi pelaku memilah jenis ATM yang bisa dicongkel. Dari pengakuan pelaku, tidak semua ATM bisa dilakukan pencongkel hanya dengan mengunakan obeng.
“Dari pengakuannya jenis mesin ATM lama yang bisa dicongkel. Beberapa kali dalam aksinya mereka juga gagal. Untuk total mesin ATM yang dicongkel ada satu di Padang dan delapan di Bukittinggi,” kata Rico.
Ia mengungkapkan pelaku merupakan komplotan lintas provinsi. Aksinya juga tidak hanya dilakukan di Sumbar dan satu kota saja, namun beberapa kota termasuk di Lampung.
“Alat yang digunakan hanya obeng dan ATM. Kemudian yang kami sita uang hasil curiannya tersisa Rp4.750.000 dan juga beberapa barang yang telah dibelinya dari hasil curian,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Rico, peranan masing-masing pelaku ini yaitu Mirzani sebagai otak dari pencurian tersebut sekaligus eksekutor pembobol ATM menggunakan obeng. Wasis berada di dalam ATM untuk mengawasi orang dari dalam, Ahmat Suhaipi beserta Candra Prayuda mengawasi orang yang datang dari dalam mobil. Sedangkan Imron yang bertugas mengemudikan mobil yang mereka gunakan.
“Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman tujuh tahun penjara. Kasus ini juga akan ditangani Polres Bukittinggi mengingat juga terdapat lokasi pembobol di sana,” terang Rico. (mor)