Pariaman, Babarito
Batik merupakan hal yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Usaha membatik ini ternyata tidak hanya dilakoni orang Jawa saja, tetapi juga warga Sampan Kota Pariaman tepatnya di Dusun Parit Punggung Lading Kecamatan Pariaman Selatan. Batik tersebut dinamakan batik sampan sesuai asal daerah tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi Pemko Pariaman terhadap pengusaha batik tersebut, Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin didampingi Ketua GOW Kota Pariaman Indriati Mardison mengunjungi pengusaha batik sampan tersebut, Kamis (19/6).
Menurut Mardison, batik sampan merupakan aset Kota Pariaman yang harus dilestarikan, perlu perhatian serius dari Dinas Perindagkop dan UKM yang membidangi usaha tersebut. “UKM semacam ini harus dibina, diharapkan batik ini bisa kita promosikan sebagai batik khas Pariaman. Batik ini juga bisa kita jadikan souvenir atau oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke Kota Pariaman,” tukas Mardison.
Selain itu terangnya, Pemko Pariaman bisa mengembangkannya untuk dijadikan pakaian dinas harian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Pariaman. “Kita berharap seluruh ASN dan masyarakat ikut mendukung mempromosikan kerajinan batik Sampan khas Pariaman ini,” harapnya.
Sementara itu, Rini Safitri salah seorang pengrajin batik yang merupakan warga Sampan, mengaku sejak mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Padang atas kerjasama dengan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman pada 10 Oktober 2019 lalu selama 18 hari, menambah kemahirannya dalam membatik.
“Alhamdulillah berkat pelatihan tersebut, kami membuka usaha batik ini meskipun kecil-kecilan. Disamping itu, sejak mengikuti pelatihan tersebut saya jadi tahu bagaimana teknik melukis batik yang baik, cara mencanting hingga memberi warna,” ulasnya.
Rini mengucapkan terima kasih kepada Pemko Pariaman dan Pemerintah Desa Punggung Lading, Kecamatan Pariaman Selatan beserta seluruh warga Punggung Lading yeng telah ikut mempromosikan karya anak Pariaman ini. (*/pta)