Jakarta, Babarito
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Dirut PLN) Zulkifli Zaini, menyatakan komitmen terhadap layanan pelanggan.
“PLN komitmen penuh untuk melayani keluhan pelanggan dan berupaya menjaga kualitas pasokan listrik, meski situasi pandemi Covid-19 menimbulkan risiko besar terhadap para pegawai PLN yang harus tetap bertugas di lapangan,” kata Zulkifli dalam keterangannya, Jumat (8/5).
Dia menegaskan, PLN sangat mendukung langkah cepat dan sistematis Pemerintah dalam melindungi pelanggan listrik yang paling terdampak Covid-19. Kebijakan tersebut menunjukkan komitmen dan upaya perlindungan pemerintah kepada masyarakat paling terdampak.
“PLN sebagai penerima mandat pelaksanaan kebijakan tersebut menyelesaikan dengan profesional dan penuh tanggung jawab,” tuturnya.
Keluhan pelanggan pada bulan Mei, menurut dia, akar masalahnya terjadi ketika pada Maret lalu, mulai diberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Oleh karena itu, petugas catat meter tidak dapat melakukan pencatatan meteran kepada sebagian pelanggan untuk menghindari pelanggan menjadi korban penularan virus.
Di sisi lain, PLN juga tetap melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban utama yang diberikan oleh negara, yaitu menyediakan listrik dengan kualitas yang andal dan ketersediaan yang cukup. Zulkifli menegaskan, PLN berusaha mati-matian menjaga mandat dan tanggung jawab menjamin pasokan dan kualitas listrik yang andal tersebut pada situasi seperti saat ini, apalagi masyarakat memerlukannya.
Untuk itu, PLN membuat pengamanan berlapis, ketersediaan petugas di titik-titik operasi kritikal, dan pengawasan maksimal kepada penjaga pasokan listrik. “Kami juga sadar bahwa ada risiko besar petugas dan pegawai di lapangan menghadapi virus yang penyebarannya sangat luar biasa. Kami ambil risiko itu,” tambahnya.
Berdasarkan catatan PLN selama Maret dan April, tingkat gangguan listrik apalagi pemadaman justru berada di titik terendah. Hal itu merupakan wujud komitmen PLN karena kesadaran bahwa masyarakat harus bekerja dari rumah sehingga kebutuhan listrik yang andal dan berkualitas sangat penting.
“Kami jaga pasokan listrik selama 24 jam 7 hari setiap bulan sepanjang tahun,” katanya.
PLN melaksanakan kebijakan dan mengomunikasikan program tersebut kepada masyarakat. Akan tetapi, PLN masih menerima keluhan akibat kenaikan listrik yang melonjak tiba-tiba pada penagihan bulan Mei. PLN pun telah membuka posko pengaduan dan menambah saluran pengaduan, termasuk mendatangi pelanggan yang masih membutuhkan penjelasan lebih lengkap.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli juga menjelaskan perihal tuduhan bahwa PLN curang dan menaikkan tarif diam-diam. Ia menegaskan bahwa PLN adalah perusahaan BUMN yang setiap laporannya harus mendapatkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan dan pengawasan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menyatakan pemerintah hanya memberikan subsidi kepada pelanggan 450 VA yang berjumlah sekitar 23,9 juta pelanggan, dan golongan 900 VA tidak mampu sekitar 7,3 juta pelanggan.
Selain itu, pemerintah juga menanggung 100 persen biaya pelanggan bisnis kecil 450 VA dan industri kecil 450 VA selama 6 bulan dari Mei-Oktober 2020. “Untuk golongan tarif rumah tangga lainnya tidak mendapat subsidi listrik, termasuk 900 VA rumah tangga mampu sekitar 22,7 juta pelanggan dan 1.300 VA sekitar 11,6 juta pelanggan,” kata Arifin.
Menurutnya, pemerintah tidak menanggung subsidi listrik rumah tangga mampu 900 VA dan 1.300 VA.
Ia menegaskan, golongan tersebut umumnya memiliki aset-aset, seperti perangkat elektronik, televisi, dan lemari es. (*/pta)