Padang Panjang, Babarito
Adanya warga dinyatakan positif corona atau Covid-19 dan penetapan Padang Panjang sebagai zona merah beberapa waktu lalu, langsung memantik respon dari masyarakat Kelurahan Tanah Hitam. Para tokoh pemuda dan masyarakat setempat berinisiatif menjadikan aula kelurahan sebagai posko pemantauan mandiri.
Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra Padang Panjang bersama beberapa pimpinan OPD memantau langsung ke posko ini, Kamis sore, (7/5). Ia memberikan apresiasi kepada pemuda dan unsur masyarakat yang telah berinisiatif mendirikan Posko Covid-19 Kelurahan Tanah Hitam.
Pada kesempatan itu, Sekda memberikan arahan kepada relawan Posko, bahwa tugas mereka adalah mendata dan mencari informasi masyarakat dari rantau yang pulang kampung. Setelah data diperoleh langsung laporkan kepada Satgas Kecamatan. Jika ada warga yang melakukan karantina mandiri, petugas mesti mencatat dan memastikan perantau tersebut tetap dirumah selama 14 hari.
“Kepada masyarakat juga diminta untuk menerapkan, tetap menjaga jarak kontak fisik, tetap berada dalam rumah. Jika ada keperluan keluar pakai masker. Cuci tangan pakai sabun setelah memegang benda,” tukasnya.
Camat Padang Panjang Barat Fhandy Ramadhona menambahkan, bahwa tugas utama relawan adalah mencatat, mendata dan melaporkan warga yang datang dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Covid-19.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Riki Naldo, minta agar petugas posko diberi pengetahuan tentang penanganan oleh Pemko. Sehingga apa yang akan dilakukan berjalan dengan efektif. Rahmat Adhil seorang petugas mengatakan, selama 3 hari Posko berdiri, baru 1 orang pendatang dari Bengkulu yang melapor yang kini sudah berada di lokasi karantina.
Para relawan Posko ini, mengucapkan terima kasih kepada Pemko yang telah memberi semangat. Sekaligus juga memberikan 5 pcs APD dan snack untuk dicicipi ketika berjaga jaga malam hari. (*/pta)