Pesisir Selatan, Babarito
Puluhan nelayan tradisional Nagari Api-api Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, sejak tiga hari terakhir tidak melaut. Hal ini dikarenakan cuaca ekstrem, gelombang tinggi disertai badai melanda perairan laut daerah tersebut.
“Sudah 3 hari ini, nelayan berhenti melaut, karena gelombang tinggi dan badai melanda perairan laut, sehingga jika kita paksakan melaut takut digulung ombak besar,” kata wirayanto (45) nelayan Pantai Api-api, Rabu (20/5).
Ia mengatakan, para nelayan, saat ini tidak berani mencari ikan ke laut karena gelombang tinggi di atas tiga meter disertai badai melanda daerah ini setiap hari. “Saya takut melaut sekarang karena gelombang besar disertai badai. Kalau cuaca ekstrem seperti ini dapat dipastikan gelombang di laut lepas di atas tiga meter. Jika dipaksakan kapal kita bisa tenggelam digulung ombak besar,” ujarnya.
Sementara, Aziyul Nafri, Wali Nagari Api-api Pasar Baru mengatakan, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) nelayan tradisional Nagari Api-Api, baru akan melaut bila cuaca normal, gelombang stabil dan tidak ada badai lagi. “Biarlah ekonomi keluarga kurang baik ketimbang berangkat ke laut tidak kembali lagi hilang digulung ombak,” ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat khususnya para nelayan, untuk mewaspadai cuaca ekstrem tersebut, karena bisa terjadi banjir dan longsor, serta badai. Demikian pula gelombang di perairan laut.
Ketinggian gelombang laut di atas tiga meter tersebut, lanjutnya dapat membahayakan keselamatan berlayar. Oleh karena itu, sebaiknya nelayan tidak berangkat ke laut mencari ikan sebab khawatir akan hilang digulung ombak besar. (*/pta)