Payakumbuh, Babarito
Camat Payakumbuh Selatan, Junaidi mengatakan, saat ini kecamatan sedang merangkum data warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemprov Sumatera Barat.
“Sebelumnya data dari penerima bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial Republik Indonesia sudah kelar dan masyarakat sudah menerima bantuan tersebut dengan menjemputnya ke kantor pos, nilai dari bantuan tersebut Rp600.000 selama 3 bulan berturut-turut,” kata Camat Junaidi.
Ia menambahkan, saat ini terjadi gejolak di masyarakat, adanya beberapa masyarakat yang merasa masuk dalam kriteria penerima bantuan dampak sosial Covid-19, namun belum menerima bantuan. Sehingga muncul opini publik yang menyebut penerima bantuan tidak tepat sasaran.
“Bahkan pekerja sosial masyarakat (PSM) yang bertugas mendata turut mendapat serangan dari masyarakat, sampai-sampai ada berupa kalimat yang tidak enak untuk didengar oleh telinga, kasihan kita,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Camat mengatakan Pemerintah Kota Payakumbuh telah berkomitmen untuk membantu 60 persen KK yang ada di Kota Payakumbuh selama wabah virus Corona. Kalau dihitung-hitung, ada 24.000 KK yang bakal di-cover.
“PSM itu bekerja siang malam bersama Aparatur Kelurahan untuk mendata masyarakat yang bakal dapat bantuan, tentu data yang mereka ambil itu sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” tukasnya.
Ia menerangkan, apabila saat ini masyarakat belum ter-cover bantuan pemerintah pusat, mereka sedang menunggu antrean untuk menerima bantuan dari Pemprov Sumatera Barat. Data itu saat ini sedang melalui proses verifikasi di Dinas Sosial. Yang belum mendapatkan, datanya itu sudah masuk.
“Jadi kita minta kepada masyarakat untuk bersabar dan tidak terpicu emosi karena yang baru keluar saat ini hanya bantuan dari Kementerian Sosial dan bantuan pemerintah provinsi baru keluar di beberapa kecamatan. Beberapa kelurahan kita ada yang dipending karena ditemukan penerima ganda dengan bantuan sembako,” kata Junaidi.
Di Kecamatan Payakumbuh Selatan, untuk bantuan pemerintah provinsi sedang menunggu verifikasi datanya selesai. Apabila ada juga masyarakat yang belum menerima bantuan dari provinsi maka nanti mereka akan dimasukan ke penerima bantuan dari Pemerintah Kota Payakumbuh.
“Semuanya ada regulasinya, kami berharap masyarakat dapat bersabar dan jangan ada yang saling menyalahkan karena data itu pertanggungjawabannya jelas. Tidak ada yang namanya pemalsuan data penerima bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota,” tambahnya.
Sementara itu salah seorang PSM di Kelurahan Padang Karambia, Wilda Wati mengaku sedikit kewalahan dalam melakukan pendataan kepada masyarakat. Dirinya juga bercerita, bagaimana waktunya banyak habis di lapangan dan kurang waktunya untuk di rumah bersama keluarga.
“Bahkan kita untuk anak dan suami mungkin perhatian kami kurang di rumah, tapi itulah tugasnya kami sebagai PSM, mengabdi untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai pribadi kami diserang, menyakitkan rasanya saat kita berjuang namun dinilai jelek terus sampai ada lontaran ancaman,” terang Wilda. (*/pta)