Padang, Babarito
Meski pandemi Covid-19 masih belum jelas ujungnya, Pesantren Ramadhan 1441 H tetap digelar di Kota Padang. Tentunya, sistem yang dipakai adalah pengajaran online atau dalam jaringan (daring). Peluncuran program tahunan ini digelar di Studio Padang TV di Graha Pena Padang, Lubukbuaya, Kototangah, Minggu (26/4) dan ditayangkan secara langsung oleh tv lokal itu.
Launching langsung dihadiri Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Kepala Dinas Pendidikan Habibul Fuadi dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Amriman. Proses pemberian materi kali ini juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena juga akan ditambahkan melalui siaran Padang TV dan RRI Padang.
Kabag Kesra Amriman menyebutkan, pesantren Ramadhan 2020 adalah yang ke-15 kalinya digelar di Padang. Kalau sebelumnya pemindahan belajar dari sekolah ke masjid/mushala terdekat, namun karena ada wabah corona, maka dipindahkan ke rumah masing-masing.
‘’Pesantren Ramadhan kali ini langsung dipandu ayah ibu masing-masing, berlangsung saat dibuka 26 April dan berakhir 17 Mei 2020 nanti,’’ katanya.
Amriman menyebutkan, metode yang dilaksanakan akan disebar melalui daring atau WA Group. Jadwalnya, untuk SMP pukul 08.00-10.00 WIB dan SD pukul 10.00-12.00 WIB dipandu oleh guru kelas dan mata pelajaran Agama Islam. Hal ini sudah diatur oleh Dinas Pendidikan, kepala sekolah, baik tingkat SD/MI, SMP dan MTs.
‘’Juga ada metode melalui siaran langsung RRI dan Padang TV. Padang TV akan menampilkan narasumber guru Pendidikan Agama Islam (PAI) terbaik tingkat SD dan SMP di Padang. Digelar pukul 13.00-14.00 untuk SMP dan pukul 14.00-1.500 WIB untuk SD. Sementara live di RRI Padang untuk SD dilaksanakan pada jam 15.00-16.00 WIB dan SMP pukul 10.00-11.00 WIB. Dilaksanakan setiap hari, kecuali libur pada hari Jumat,’’ katanya.
Kadis Pendidikan Habibul Fuadi menyebutkan, sesuai buku agenda Ramadhan yang telah dibagikan kepada siswa, ada beberapa agenda Ramadhan yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, yaitu pandemic covid-19. Kalau selama ini, pemantauan atau bimbingan ibadah harian dipantau dan dibimbing guru-guru di masjid, maka kali ini akan menjadi pembimbing, adalah ayah bunda masing-masing di rumah. Mulai dari Subuh, Duha, ibadah lain, sampai Qiyamul Ramadhan. Semua harus dicatatkan, sudah ada blangkonya.
‘’Semua guru sudah dibagi tugas. Semua siswa dibagi habis dengan jumlah semua guru yang ada di sekolah masing-masing. Tergantung rasio jumlah guru dan siswa. Guru sebagai koordinator, seluruh catatan akan dikumpulkan usai Ramadhan. Dikumpulkan oleh guru mentor, semua terlibat, meski guru Penjaskes, IPA dan Kesenian. Semua dilibatkan membimbing anak-anak secara online,’’ katanya.
Katanya, anak-anak sudah dibekali dengan panduan materi yang dicetak dan dibagikan bersama buku. ‘’Sebagai pengayaan dan penunjang, ada siaran melalui RRI dan Padang TV. Juga melalui sarana media lain seperti WA dan lainnya,’’ katanya.
Wako Mahyeldi menyebutkan, wabah corona virus ini, justru mengajarkan kepada kita akan kesempurnaan Islam. Akan kelengkapan Islam. Pesantren Ramadhan ini adalah mengikuti apa yang disampaikan Rasulullah, bagaimana melakukan ibadah saat wabah. Karena itu, semua pihak harus mengikutinya dengan tuntunan yang telah diberikan Dinas Pendidikan dan Bagian Kesra.
”Jangan sampai ada pula pendapat pribadi kita yang tinggi daripada ulama. Jangan sampai ada yang berpendapat lebih hebat dari MUI yang merupakan kumpulan ulama. Saatnya kita mengikuti perintah untuk taat kepada Allah, kepada Rasulullah dan juga kepada pemimpin. Dalam hal ini, mari kita beribadah di rumah, begitu juga dengan pesantren Ramadhan tahun ini. Semoga wabah ini cepat berlalu,’’ kata Mahyeldi. (r)