Padang, Babarito
Bank Indonesia Sumatera Barat (Sumbar) terus memantau perkembangan pandemi Covid-19, karena akan menimbulkan berbagai efek negatif terhadap perkembangan ekonomi daerah.
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama seusai menyampaikan bantuan APD kepada Wali Kota Padang Mahyeldi, Rabu (29/4).
Wahyu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar akan mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
“Angka pertumbuhan ekononi Sumbar diprediksi sekitar 2%, dengan asumsi masalah covid-19 dapat selesai ada bulan Juni atau Juli tahun ini,” ujar Wahyu.
Angka tersebut turun dari sebelumnya yang berada di kisaran 5%. Menurut Wahyu ini diakibatkan banyaknya sektor yang terhenti akibat pandemi ini, terutama sektor pariwisata yang menjadi andalan daerah.
Untuk mengembalikan ekonomi ke level yang sama menurut Wahyu tergantung seberapa besar dana yang akan dikeluarkan pemerintah dalam mendorong kembali perekonomian.
Recovery UMKM menurut Wahyu juga menjadi salah satu faktor pendorong percepatan perbaikan perekonomian daerah.
Sektor pariwisata yang mencakupi banyak bidang seperti kuliner, transportasi, akomodasi (hotel dan lainnya), souvenir maupun UMKM berbasis ekspor merupakan yang paling merasakan dampak dari pandemi Covid-19.
“Saat ini beberapa UMKM binaan BI sudah memproduksi masker non medis dan APD. Kita berharap pandemi ini segera berakhir sehingga perekonomian cepat pulih kembali,” kata Wahyu. (*/ti)