Padang, Babarito
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengharapkan Gugus Tugas Covid-19 Kota Padang dapat mengambil langkah konkret di samping mengevaluasi apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan dalam mengatasi Covid-19. Terutama selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejauh ini.
“Selain itu, kita tentu juga harus memikirkan upaya memutus mata rantai penularan covid-19 terutama di klaster-klaster penyebaran yang telah ditetapkan. Seperti saat ini ada di klaster Pasar Raya Padang dan klaster Pagambiran atau mungkin juga di tempat-tempat lainnya. Maka itu, melalui rapat evaluasi ini kita berharap semoga akan menghasilkan ide dan langkah-langkah strategis dalam penanganan Covid-19 yang lebih optimal ke depan,” sebut Mahyeldi dalam rapat evaluasi di Balai Kota Padang, Senin (27/4).
Mahyeldi menyebutkan, sejatinya PSBB diterapkan untuk mempercepat proses penanganan Covid-19. Maka itu diharapkan kepada seluruh warga masyarakat Kota Padang untuk betul-betul mentaati delapan poin terkait PSBB yang ada dalam Surat Edaran Wali Kota Padang tersebut.
“Terkait poin PSBB yang menyatakan larangan melakukan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan memindahkan kegiatan keagamaan di rumah. Alhamdulillah, lebih dari 90 persen masjid/mushalla di Kota Padang telah mentaatinya. Para camat dan lurah pun sudah kita minta untuk menegakkan aturan tersebut di wilayah masing-masing,” tukasnya.
Mahyeldi menekankan agar semua upaya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 terus dilakukan secara maksimal. Kepada para petugas diharapkan bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditentukan.
“Begitu juga bagi warga masyarakat Kota Padang, mohon taatilah setiap aturan dan imbauan yang diberikan oleh pemerintah terkhusus dalam pelaksanaan PSBB. Karena yakinlah, itu semua demi keselamatan kita semua dan virus corona ini dapat berakhir hendaknya,” pungkasnya. (*/pta)