Pesisir Selatan, Babarito
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pesisir Selatan, Efrianto jabarkan calon produk yang akan dijadikan sebagai ikon unggulan kabupaten tersebut kepada Sekretaris Daerah, Ir Erizon, MT di saat menghadiri rapat koordinasi pengembangan produk unggulan, Rabu (11/3) di ruangan rapat Bupati Pesisir Selatan.
Sebagaimana diketahui Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan di daerah setempat. “Kabupaten Pesisir Selatan memiliki dua ekor jenis ternak sebagai sumber kekayaan genetik lokal yaitu sapi pesisir dan itik bayang,” jelasnya.
Ia menambahkan, penetapan sapi pesisir sebagai plasma nutfah dari Pesisir Selatan diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2908/Kpts/OT.140/6/2011 Tentang Penetapan Rumpun Sapi Pesisir. Sedangkan penetapan itik bayang sebagai plasma nutfah dari Pesisir Selatan diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2835/Kpts/LB.430/8/2012 Tentang Penetapan Rumpun Itik Bayang.
“Plasma nutfah sapi pesisir dan itik bayang mempunyai nilai jual yang kompetitif jika dibandigkan dengan jenis ternak lainnya. Telur asin itik bayang berpeluang membuka lapangan kerja baru sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, dengan mengonsumsi telur asin itik bayang, disinyalir bisa memberantas gizi buruk dan masalah stunting yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat,” tukasnya.
Ia berharap, semoga program ini bisa diwujudkan melalui pemberdayaan dan pembinaan dari hulu hingga hilirnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Ir Erizon MT sangat mendukung penuh penetapan sapi pesisir dan itik bayang sebagai produk ikon unggulan Kabupaten Pesisir Selatan.
“Kami sangat mendukung sekali penetapan telur itik bayang sebagai ikon produk unggulan dari Kabupaten Pesisir Selatan. Harapan kita semua, kita harus berpikir dan berupaya bagaimana caranya agar telur asin itik bayang ini bisa tembus ke pasaran dalam skala besar dan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Pesisir Selatan,” harap Erizon.
Ia menjelaskan, perlu dilakukan pendekatan serta pembinaan kepada kelompok budidaya itik bayang untuk mewujudkan rencana ini. Pada kesempat itu, mantan camat Air Pura tersebut juga membawa beberapa sampel telur asin untuk dihidangkan dan dicicipi para pesera rapat. (*/pta)