Jakarta, Babarito
Presiden Joko Widodo menargetkan pada akhir Maret 2020, fasilitas kesehatan skala besar untuk penanganan virus corona atau Covid-19 yang berada di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dapat selesai.
“Saya harap fasilitas kesehatan skala besar di Pulau Galang dapat selesai pada minggu depan bulan ini,” ujar Presiden Joko Widodo ketika melakukan konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Jumat (13/3).
Presiden menjelaskan, fasilitas ini akan terus dipercepat pembangunannya, supaya dapat membantu penanganan penyebaran Covid-19 yang ada di dalam negeri. Mengingat, status dari Covid-19 saat ini di Indonesia sudah memasuki tahapan pandemi yang artinya telah banyak menginfeksi masyarakat.
“Saya akan pantau langsung pembangunan fasilitas kesehatan ini,” tukas Presiden.
Terkait dengan fasilitas kesehatan, pemerintah telah menetapkan 132 rumah sakit yang telah siaga menangani. Terdiri, 109 rumah sakit milik TNI, 53 rumah sakit milik Polri, dan terakhir 65 rumah sakit milik BUMN yang siap menangani infeksi Covid-19.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Konstruksi bangunan telah dikerjakan sejak 8 Maret dan diharapkan selesai tepat waktu pada 28 Maret 2020.
“Target yang diberikan Bapak Presiden adalah 2-3 minggu harus selesai dan siap untuk dimanfaatkan. Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya. Seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang akan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare dari total luas area 80 hektare. Pengerjaannya dibagi menjadi 3 zonasi, yakni Zona A (Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mes petugas, asrama dokter dan perawat, gedung sterilisasi, laundry, gedung gizi, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.
Terakhir Zona C peruntukannya untuk tahap berikutnya (menyesuaikan kebutuhan) dengan memanfaatkan cadangan lahan. Total kapasitas tampung pasien yang dibangun sebanyak 1.000 tempat tidur. (*/pta)