Padang, Babarito
Dalam rangka rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Januari 2020 Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,29 persen dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,46 persen hal ini disampaikan oleh bapak Pitono kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Diskominfo Sumbar ikut hadir yang diwakili oleh Kasi Statistik bersama staf pada Bidang Layanan Kominfo, yang bertempat di kantor BPS setempat Jalan Khatib Sulaiman Padang, Senin (2/3).
IHK merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang dapat memberikan informasi mengenai perkembangan harga barang/jasa yang dibayar oleh konsumen. Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang/jasa mempunyai kaitan yang erat sekali dengan kemampuan daya beli yang dimiliki masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan tetap. Tingkat perubahan IHK (inflasi/deflasi) yang terjadi akan mencerminkan daya beli dari uang yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah nilai uang dan semakin rendah daya belinya.
• Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi sebesar 2,07 persen, diikuti penurunan indeks pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29 persen. Inflasi di Kota Bukittinggi terjadi karena kenaikan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,28 persen, dan diikuti kenaikan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,06 persen.
• Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2020 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,70 persen. Laju inflasi year on year Kota Padang (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 2,21 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,76 persen.
• Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Sumatera, sebanyak 16 (enam belas) kota mengalami inflasi dan 8 (delapan) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 0,75 persen dan terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,09 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,2 persen dan terendah terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 4 (empat) dari semua kota deflasi di Sumatera dan Kota Bukittinggi urutan 5 (lima) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera. Secara nasional Kota Padang menduduki urutan ke 6 (enam) dari semua kota yang mengalami deflasi di Indonesia dan Kota Bukittinggi urutan ke 25 (dua puluh lima) dari semua kota yang mengalami inflasi di Indonesia. (abd)