Padang, Babarito
Warga Kelurahan Beringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang heboh dengan penemuan sesosok mayat yang sebagian telah menjadi tulang belulang, Minggu (8/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Adrus (45) di saat dirinya hendak menanam kunyit di lokasi yang merupakan ladang warga di lereng perbukitan Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
“Saat itu saya sedang menanam kunyit, saya lalu mencium bau. 10 hari lalu memang sudah tercium bau. Tapi awalnya saya kira bangkai hewan. Namun hari ini baunya makin tajam dan ketika didekati ternyata kerangka manusia,” ujar Adrus.
Kemudian Adrus memberitahukan hal tersebut kepada saksi lain bernama Medi (40) yang saat itu sedang bersamanya di kebun tersebut untuk bertanam kunyit.
“Tadi saat ditemukan, mayat sudah dalam keadaan membusuk dan sudah terlihat bagian tulang belulang mayat. Selain itu mayat ditemukan mengunakan celana dasar warna hitam dan baju kuning keputih-putihan. Barulah setelah itu kami memberitahu warga dan pihak kepolisian untuk mengevakuasi mayat tersebut,” tukas Adrus.
Saat petugas kepolisian yang dibantu masyarakat melakukan evakuasi mayat, nampak proses evakuasi mengalami kesulitan yang disebabkan oleh lokasi yang jauh dari pemukiman warga serta berada di posisi ketinggian yang terjal. Jenazah tersebut baru berhasil dievakuasi oleh pihak kepolisian sekitar pukul 18.00 WIB untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Zulkafde mengatakan, identitas sesosok mayat manusia tinggal tulang belulang yang ditemukan warga di Bukit Belimbing, RT 03 RW 01 Kelurahan Beringin Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, merupakan seorang warga yang telah dilaporkan hilang sekitar satu bulan yang lalu. Hal tersebut diketahui dari identitas diri yang ditemukan di dalam saku celana korban.
“Korban bernama Darwistin (58) warga Kasumbo RT 01 RW 01 Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Luki. Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian dari pihak keluarga, korban ternyata sudah sekitar sebulan tidak pulang ke rumahnya. Terakhir kali berpamitan keluar rumah kepada pihak keluarga pada malam hari kepada keluarga,” sebut Zulkafde.
Ia menjelaskan bahwa pihak kepolisian mendapatkan informasi pertama kali tentang penemuan tulang belulang mayat manusia tersebut sekitar 16.00 WIB. Dalam prosesnya evakuasi, pihak kepolisian sempat terkendala oleh medan yang sulit. Hal ini dikarenakan mayat manusia yang tinggal tulang belulang tersebut ditemukan warga di lereng perbukitan yang cukup jauh dari pemukiman masyarakat.
“Setelah dapat informasi, kami langsung ke TKP, tadi medannya cukup curam. Ada jurang. Namun, berkat bantuan Tim Inafis Polresta Padang, anggota Polsek, bersama masyarakat, jenazah akhirnya dievakuasi untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” tandasnya.
Zulkafde menambahkan, saat di RS Bhayangkara pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dalam (otopsi) terhadap korban dengan membuat pernyataan diatas materai dan membawa korban ke rumah duka untuk dimakamkan selayaknya.
“Visum luar tidak terlihat adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Sementara itu untuk visum dalam telah di tolak oleh pihak keluarga dengan membuat pernyataan dan telah di bawa ke rumah duka. Saat ini kasus ini telah ditutup setelah adanya pernyataan dari pihak keluarga tersebut,” terang Zulkafde. (mor)