Jakarta, Babarito
Gedung dan prasarana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri (Pusdiklat Kemendagri), siap digunakan menampung pasien Covid-19 atau penyakit akibat virus corona baru. Kemendagri memiliki Pusdiklat yang terdapat di sejumlah wilayah dengan rata-rata jumlah ruangan mencapai 200 kamar.
“Kita siap laksanakan perintah Presiden Jokowi untuk persiapkan gedung Pusdiklat, di berbagai daerah untuk tempat perawatan korban infeksi Covid-19 jika diperlukan,” kata Mendagri M. Tito Karnavian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).
Menurut Mendagri, Presiden telah menginstruksikan supaya setiap kementerian/lembaga menyiapkan fasilitas untuk perawatan. Menurutnya, rata-rata jumlah ruangan Pusdiklat Kemendagri bervariasi antara 50 sampai 200 kamar.
Mendagri mengatakan, semua kamar Pusdiklat Kemendagri bisa dialihfungsikan sementara menjadi tempat rawat inap bila diperlukan, “Sebaran gedung diklat dengan fasilitas demikian sudah ada di seluruh Indonesia, kecuali di tiga provinsi saja,” urainya.
Mendagri menyebutkan sudah mengecek ketersediaan kamar ke Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), yang membawahi sarana Diklat Kemendagri. Total kamar tersedia di seluruh Indonesia yang bisa difungsikan untuk tanggap darurat pasien Covid-19 berjumlah 1.500 kamar.
Sebelumnya, Mendagri mengimbau para kepala daerah perlu mempercepat penggunaan Anggaran Pedapatan dan Belanja Desa (APBDes), di tengah penyebaran virus corona ( Covid-19). Pencairan APBDes dinilai akan membantu masyarakat yang masih rentan ekonomi.
“Khusus untuk desa, saya minta ke gubernur dan kepala daerah, kepala desa se Indonesia tolong APBDes selesaikan. Fokus pada pada padat karya,” ujarnya.
Mendagri menegaskan, Camat diminta jangan mempersulit cepat selesaikan sehingga agar diajukan ke Kemenkeu sehingga langsung mentransfer. Sementara itu, jumlah pasien positif virus corona per Jumat (20/3) bertambah menjadi 369 orang. Sejumlah 32 orang di antaranya meninggal dunia, dan 17 orang dinyatakan sembuh.
“Ada 60 kasus baru, sehingga kasus positif adalah 369,” ujar Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Corona, Achmad Yurianto.
Kasus-kasus itu berasal dari Bali (4 kasus), Banten (37), DIY (4), DKI Jakarta (215), Jawa Barat (41), Jawa Tengah (12), Jawa Timur (15), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Timur (10), Kalimantan Tengah (2), Kepulauan Riau (4).
Selain itu, Sulawesi Utara (1), Sumatera Utara (2), Sulawesi Tenggara (3), Sulawesi Selatan (2), Lampung (1), Riau (1), serta dalam proses investigasi 13 kasus. (*/pta)