Padang, Babarito
Beredarnya berita terkait aksi penculikan anak di Kota Padang, hingga membuat masyarakat khususnya kota Padang menjadi takut untuk sembarangan untuk melepaskan anak-anaknya berkeliaran sendiri, ditanggapi oleh pihak kepolisian.
Kapolresta Padang Kombespol Yulmar Try Himawan mengungkapkan agar masyarakat untuk tidak terlalu menanggapi hal tersebut sebelum memastikan bagaimana kejadian tersebut sebenarnya.
“Wajarlah, namanya orang tua pasti takut mendengar hal-hal semacam itu, namun di sini kami minta masyarakat untuk tenang terlebih dahulu dan mengikuti perkembangan yang dilakukan oleh penyidik, apakah ini benar-benar penculikan anak, atau ada persoalan lainnya,” ujar Yulmar.
Dikatakan oleh Yulmar, untuk kasus yang terjadi di kawasan Lubuk Kilangan (Luki), penyidik dari Polsek Luki masih melakukan penyelidikan kebenaran kasus penculikan anak yang terjadi setelah mencuat melalui media sosial Facebook bernama Susi Hartati.
“Anehnya, hingga kini, orang tua korban tidak membuat laporan ke pihak kepolisian. Meskipun sebelumnya, orang tua tersebut telah mendatangi Polsek Luki untuk menerangkan peristiwa yang dialami anaknya,” ungkap Yulmar.
Yulmar mengatakan pihaknya masih belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini benar-benar penculikan. Penyelidikan terus dilakukan demi mengungkap kebenaran kasus tersebut.
“Belum bisa dipastikan penculikan, masih pendalaman. Karena kami masih belum bisa meminta keterangan anak ini, yang ngomong hanya ibunya terus. Anaknya dilarang ngomong,” lanjut Yulmar.
Meski tidak dilaporkan, menurut Yulmar pihaknya tetap akan menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan. Meskipun menganggap masih simpang siur, Yulmar mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi dan mencari kebenaran akan kasus ini.
“Anak ini tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Bisa saja ayah kandungnya yang mencari anaknya. Mana tahu, kan?. Logikanya kalau benar-benar penculikan, pasti dibawa anak ini, tidak mungkin bisa lari. Jadi kurang masuk akal. Intinya, anak ini tinggal bersama ayah tirinya. Analisa kami kalau penculikan, tidak mungkin anak ini lari,” tuturnya.
Yulmar menghimbau agar masyarakat untuk tidak terlalu menggembar-gemborkan hal-hal yang belum pasti kebenarannya sehingga membuat masyarakat yang lainnya menjadi panik dan resah.
“Yang jelas, jika memang melihat hal-hal mencurigakan segera laporkan ke Kepolisian terdekat, jangan panik hingga berdampak kepada yang lainnya,” pungkas Yulmar.
Sebelumnya sempat viral dalam postingan di Facebook atas nama Susi Hartati menuliskan kabar bahwa anaknya sempat diculik oleh tiga orang yang menggunakan masker. Terduga pelaku, menurutnya, mengunakan minibus Avanza berwarna hitam.
“Telah terjadi penculikan terhadap anak saya M. Iqbal pagi ini saat menuju sekolahnya lokasi penculikan di Padang Besi pas jembatan. Menurut anak saya penculikan si penculiknya berjumlah 3 orang mengunakan masker dengan sajam dan mengendarai mobil Avanza hitam,” tulis akun facebook Susi Hartati tersebut.
Dalam postingan lanjutan, Susi Hartati menuliskan, ketika sampai di kawasan Gadut para terduga pelaku penculikan berhenti. Di saat itu, anaknya memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri.
“Alhamdulillah pas di Gadut mereka berhenti dan kesempatan itu dipergunakan anak saya untuk melarikan diri dan akhirnya ditemukan tetangga yang mengenalinya lalu diantar pulang. Alhamdulillah anak saya masih dilindungi Allah,” tulisnya, di akun Facebook Susi Hartati yang telah viral tersebut. (mor)