Padang, Babarito
Berapalah harga nasi bungkus? Apa lagi sekarang dimana-mana marak harga nasi satu bungkus hanya Rp.10.000 (sepuluh ribu). Bahkan bagi mereka yang banyak uang, mereka bisa makan nasi kotak. Bahkan makan di restoran mewah.
Namun tidak berlaku bagi para fakir, miskin atau yang masuk kelompok delapan Asnaf atau orang yang berhak menerima zakat. Bagi mereka, menerima ini merupakan satu kebahagiaan, seperti yang dirasakan para penjaga kuburan di TPU Tunggul Hitam Padang, Kamis (6/2).
Tim BAZNAS Padang mengantarkan enam bungkus nasi kepada sejumlah pekerja penggali kuburan di sana.
“Ini ada nasi sedekah dari kelurga Bapak Haji Herman Nawas,” timpal Tim BAZNAS Baznas Padang.
“Semoga barkah,” timpal tim.
Salah seorang tukang gali kubur, Syahrial mengatakan pendapatan jadi penggali kuburan tidak menentu. Tidak ada tarif resmi.
“Kadang satu hari, satu orang kami dapat Rp. 300 ribu dan itu tidak tiap hari. Bahkan pernah satu atau dua hari penggali kuburan tidak mendapat uang sepeser pun,” timpal Syahrial.
Suami dari Fitri (37) dan ayah dari 2 orang anak ini tidak memiliki skill lain. Dan Syahrial sudah menyenangi pekerjaan menggali kubur ini.
Selain itu, Syahrial dan sejumlah anggota penggali kuburan berharap mereka dapat bantuan dari BAZNAS Padang.
“Kami pekerja penggali kuburan di TPU Tunggul hitam membutuhkan 15 cangkul, 15 skop dan 15 pasang separu boot. Semoga ada yang berkenan memberi bantuam hal tersebut kepada kami,” pinta Syahrial.
Selama ini, untuk mendapatkan peralatan kerja, kata Syahrial, dia bersama sahabatnya sesama penggali kuburan membeli cangkul, skop dan spatu boot secara patungan.
“Saat ini profesi menggali kuburan semakin banyak diminati. Kenapa? Bisa jadi karena sulitnya mencari pekerjaan. Dan tentunya, semakin banyak petugas penggali kuburan tentu semakin berkurang pendapatan kami,” tutup Syahrial. (*/abd)