Padang, Babarito
Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) kembali melakukan aksi menolak kedatangan wisatawan asal China, Rabu (29/1). Kali ini massa yang datang berkumpul di depan hotel Mercure yang merupakan salah satu hotel yang ditempati oleh wisatawan asal China tersebut.
Massa datang ke lokasi sekitar pukul 08.00 WIB dengan membawa satu spanduk besar bertuliskan “Kami Warga Sumatera Barat Menolak Kedatangan Turis China Dari Tiongkok, Waspada Virus Menular Dari China”.
Dalam aksi pagi hari tersebut dijaga oleh pihak kepolisian yang terlihat sudah berada di lokasi. Terlihat puluhan orang ini hanya berdiri dan membentangkan spanduk di depan Hotel tempat menginap wisatawan China.
Ketua FMM Irfianda Abidin mengatakan, aksi yang dilakukan oleh FMM tersebut merupakan aksi lanjutan dari hasil audiensi FMM dengan DPRD Sumbar, Senin (27/1) yang lalu dimana mereka meminta wisatawan asal China untuk segera di pulangkan ke negaranya dalam waktu 2×24 jam.
“Namun nyatanya mereka masih berada di Sumatera Barat khususnya Kota Padang ini yang merupakan tempat mereka menginap di tiga hotel yang ada di Kota Padang,” ujar Irfianda Abidin.
Selain itu, terkait permintaan FMM pada saat audiensi yaitu agar wisatawan untuk diisolasi dan tidak keluar dari hotel tempat mereka menginap nyatanya tidak di indahkan oleh pihak agency.
“Kemaren mereka tetap dibawa oleh pihak agency ke tempat-tempat wisata, dan melanggar perjanjian yang dibuat kemaren saat audiensi. Sekarang kami meminta agar wisatawan tersebut di isolasi langsung di BIM sampai datangnya pesawat yang akan menjemput dan mengantar mereka kembali ke negara mereka,” tegas Irfianda Abidin.
Sementara itu Penasehat FMM, Jel Fathullah mengatakan bahwa kesepakatan antara FMM dan DPRD terkait kedatangan turis China ke Sumatera Barat yang juga dihadiri oleh pihak Pemprov Sumbar jelas telah dilanggar.
“Ada tujuh poin kesepakatan dan diantaranya adalah mereka dipulangkan dalam waktu 2×24 jam, sejak hari kedatangan, namun sampai saat ini mereka masih berada di Sumbar dan tetap mengunjungi tempat-wisata,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa sebenarnya pihaknya memaklumi pihak dari Pemprov Sumbar yang mengatakan sulit dan berat untuk memulangkan wisatawan secepat mungkin
“Jika memang tidak bisa dipulangkan sekarang, setidaknya mereka di isolasi saja, jangan dibiarkan keluar dari hotel sampai jadwal pemulangannya ada, namun nyatanya pihak agen tetap membawa wisatawan China ini keluar dari Hotel mengunjungi tempat-tempat wisata,” tambahnya.
Ia berharap keresahan yang terjadi di masyarakat tidak menjadi-jadi, karena selain membuat keresahan masyarakat, juga membuat mudarat bagi masyarakat Sumbar.
“FMM akan terus mengawasi di hotel-hotel yang menjadi tempat wisatawan tersebut menginap, sampai wisatawan tersebut benar-benar keluar dari hotel untuk kembali ke negaranya,” pungkas Jel Fathullah.
Dalam aksi tersebut turut hadir Wakil Ketua Umum PA 212 Pusat, Asep Syarifuddin yang ikut menyaksikan aksi yang dinilainya sangat memperhatikan kemaslahatan ummat serta keamanan masyarakat Sumbar.
“Saya sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh FMM ini, yang jelas sangat mencerminkan masyarakat Indonesia yang peduli kesehatan dan keamanan masyarakatnya,” ujar Asep Syaifuddin.
Asep mengutarakan kekecewaannya kepada pemerintah pusat yang masih menerima wisatawan yang negara asalnya dilanda musibah yang bisa membahayakan nyawa.
“Tidak punya perasaan dalam menjaga masyarakat, negara lain saja yang datang ke negara China itu dijemput langsung oleh pemerintahnya untuk keluar dari negara China, kita malah mengizinkan mereka masuk dan disambut dengan meriah,” pungkas Asep Syaifuddin. (mor)