Padang, Babarito
Aksi pungutan liar (pungli) yang viral beredar melalui vidio, yang diunggah ke media sosial (medsos) membuat masyarakat dan dinas terkait geram. Dalam vidio tersebut pungli dilakukan sejumlah pemuda di kawasan Pantai Air Manis Padang, baru-baru ini.
Saat awak media mencoba menelusuri, akun yang diunggah oleh Ronaldi (35) yang merupakan korban yang mengunggah peristiwa itu sekitar pukul 10.00 WIB Senin (20/1) kemaren. Dia dicegat beberapa pemuda pas menuju pintu masuk wisata Pantai Aia Manih.
“Saat itu saat membawa enam orang tamu dari Jakarta yang merupakan tamu agen travel saya. Ketika masuk menuju pintu portal yang biasa memakai non-tunai yang menggunakan brizzi, saya dicegat oleh pemuda itu, dia menanyakan berapa orangn bang? lalu saya menjawab berenam orang, kemudian pemuda itu meminta enam puluh ribu rupiah artinya satu orang saya harus membayar 10 ribu rupiah, saya tidak mau membayar dan berdebat dengan dia karena saya hanya mau membayar dengan brizzi seperti yang telah ditetapkan dinas Pariwisata,” katanya, saat dihubungi Selasa (21/1).
Ia menambahkan, dia tetap melaju ke dalam kawasan wisata sembari berdebat dengan pelaku yang diduga melakukan pungli itu.
“Saya tetap lanjut masuk, karena saya liat tamu saya sudah resah, saya janjikan akan kembali lagi, usai mengantarkan tamu dan akan saya bayarkan juga. Namun mereka tetap mengikuti saya sampai ke dalam wisata Pantai Aia Manih,” tambahannya.
Setelah 45 menit berlalu di dalam kawasan Pantai Air Manis, dia keluar dan kembali diberhentikan oleh pemuda tersebut.
“Saya tetap diberhentikan, padahal saya telah membayar melalui non-tunai, saya malas ribut-ribut karena membawa tamu dan tetap membayar sebanyak 10 ribu rupiah, namun mereka tidak terima dan kesal. Sebelumnya kejadian itu juga saya pertanyakan kepada petugas di portal pintu masuk wisata Pantai Air Manis. Namun petugas disana menyebutkan kami juga resah pak, kalau bapak mau laporkan silahkan saja,” ujarnya.
Ronaldi yang merupakan peyedia jasa tour and travel menuturkan, peristiwa yang menimpanya sungguh membuat resah pengunjung berwisata ke kawasan ini.
“Para wisatawan lokal yang saya bawa sempat bertanya, kenapa masih terjadi hal demikian, bukankah sudah ada non tunai. Hal ini jelas bisa membuat malu, karena segelintir oknum yang berbuat semua kita kena imbas,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kabid Tibum Tranmas Edrian Edward, mengatakan, belum mengetahui peristiwa tersebut dan berterimakasih atas laporan masyarakat.
“Kami baru mengetahui aksi itu dari media, kalau memang ada pungli bisa disangka ranah kepolisian, karena pihak kepolisian yang lebih tepat untuk itu. Namun bila mana menyangkut ketertiban umum itu baru ranah kami,” katanya.
Ia menghimbau, jangan ada aksi seperti itu karena akan membuat buruk citra disana.
“Sama-sama diketahui ramainya orang ke sana juga bisa meningkat perekonomian disitu, janganlah berbuat demikian, memang disana masih ada tanah masyarakat yang hingga saat masih dimiliki masyarakat pribumi. Untuk keamanan trantibum kami mensiagakan satu pleton anggota disana,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Arfian akan segera mengambil sikap. Ia mengatakan akan memperketat kembali pengawasan keamanan.
“Sebetulnya di area pintu masuk sudah diawasi oleh pihak keamanan. Namun, jika yang berulah itu di luar pintu masuk tetap akan kami lakukan pengawasan ekstra. Selain itu, bagi oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) di luar waktu bertugas. Ke depan ini yang akan menjadi perhatian lebih lagi,” ujar Arfian
Ia menyampaikan, di area pintu masuk pantai air manis juga telah diumumkan bahwa pembayaran saat ini sudah melalui non tunai yaitu Brizzi. Ia menegaskan, jika ada yang meminta selain dari pada non tunai tidak usah dilayani.
“Sebagai pengunjung kami imbau supaya lebih berani dan tegas untuk menanggapi pungli tersebut. Caranya tidak usah dilayani saja, dan jika terjadi pemaksaan maka silakan laporkan kepada petugas yang berjaga di pintu masuk,” bebernya.
Sementara itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait mulai dari babinsa, babinkamtibmas dan pihak terkait lainnya.
“Kami akan koordinasikan jika memang ada di luar jalur atau pungli di kawasan tersebut,” pungkasnya. (oke)