Padang, Babarito
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), mencatat selama bulan Desember 2019, Kota Padang mengalami inflansi sebesar 0,07%.
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sumbar, Teguh Sugiyarto mengatakan terjadinya inflansi di Kota Padang disebabkan oleh dua kelompok pengeluran.
“Pada kelompok pertama, yakninya kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,71%. Sedangkan pada kelompok kedua, seperti makanan jadi, rokok, minuman, tembakau sebesar 0,20%,” katanya dalam pers rilis kepada awak media, Kamis (3/1).
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk di Kota Bukittinggi tidak seperti di Padang. Pasalnya di Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,01%. Hal ini terjadinya, dua indeks kelompok pengeluaran, yakninya kelompok bahan makan sebesar 0,62% dan kelompok sandang 0,57%.
“Bila dilihat dari laju inflansi Desember 2019 hingga Desember 2018 (year on year), Kota Padang sebesar 1,72% dan Kota Bukittinggi masing-masing 1,31%,” lanjutnya.
Ia menambahkan, untuk beberapa komoditas penyumbang inflansi dan deflasi yang terjadi di Kota Padang dan di Bukittinggi yakninya, cabe merah dan cabe hijau serta diikuti beberapa jenis sayuran.
“Meskipun terjadi inflansi di Kota Padang dan deflasi di Kota Bukittinggi, harga-harga di pasaran diharapkan terkendali,” ujarnya.
Jumlah Wisman ke Sumbar Turun
Sementara itu jumlah wisatawan mancanegara (wisman), yang datang ke Sumbar pada bulan November 2019 lalu sebanyak 5.021 orang. Dimana data tersebut didapat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
“Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 4,83%, jika dibanding dengan bulan Oktober 2019 yang tercatat 5.276%,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sumbar, Teguh Sugiyarto.
Ia menuturkan, adapun wisman yang berkunjung ke Sumbar menurut kebangsaannya Malaysia, Australia, Perancis, Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Jepang, Cina, Jerman, dan India.
“Kedatangan para wisman ke Sumbar, karena alamnya yang indah dan juga memiliki ombak nan indah di Kepulauan Mentawai. Sehingganya para wisman, dapat berselanjar,” tuturnya.
Sementara untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di bulan November 2019, sebanyak 62,27% atau meningkat dibandingkan bulan Oktober 2019 yang hanya tercatat 59,54%. (oke)