Padang, Babarito
Hari libur merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh sebagian siswa, karena libur membuat pelajar menjadi senang dan dapat beristirahat dari segala aktivitas sekolah.
Tapi tidak bagi para supir angkot, pasalnya mereka mengeluh sepi penumpang. Seperti yang dirasakan oleh Wendi (51) yang merupakan supir angkot jurusan Pasar Raya-Lapai, ia mengaku, liburnya para pelajar membuat pendapatan menurun.
“Biasanya dalam sehari omset bisa mencapai Rp 150 ribu atau lebih, tapi untuk saat ini malah kurang dari hari biasanya,” katanya Sabtu (21/12).
Ia juga menambahkan, para penumpang yang menaiki mobil angkot bisa dihitung dengan jari saja.
“Umumnya yang menaiki mobil angkot pelajar dan ibu-ibu rumah tangga yang hendak ke pasar, itu pun jumlahnya sedikit dan bisa dihitung dengan jari saja,” tambahnya.
Hal yang sama pun juga disampaikan oleh supir lainnya, yakninya Doni (21/12), supir jurusan Pasar Raya-Siteba, ia mengaku turunnya pendapatannya dalam sehari, membuat dirinya harus memutar otak, agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Karena penghasilan saya menjadi berkurang, terpaksa saya harus mengojek,” ujarnya. Sementara itu Ayu Puspita, siswa kelas 10 SMK yang merupakan pelajar di Kota Padang menuturkan, setelah dirinya menerima lapor di sekolah ia akan pulang kekampung halaman.
“Selama libur sekolah saya akan pulang ke Bukittinggi, untuk berlibur,” jelasnya. (oke)