M. Habibi Adi Cipto, pria 26 tahun ini, memilih mengabdikan diri di kampung halamannya, Kabupaten Padang Pariaman. Cita-citanya ingin memajukan daerahnya.
Ia mencontohkan bahwa pemuda harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam membangun daerah. Membantu daerah kelahirannya untuk menjadi lebih baik, tak harus dari hal yang besar namun bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya ingin menjadi pemuda yang banyak berkontribusi, terlibat, dan ambil peran dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Baginya, persoalan pendidikan masih perlu diperhatikan secara khusus. Karena pendidikan aset jangka panjang yang membawa dampak besar terhadap pembangunan SDM masa depan.
“Pendidikan hal yang penting, akan menciptakan SDM yang berkualitas, berintelektual. Ibarat bangunan, pendidikan ialah tiang penyangga agar bangunan tersebut berdiri lebih tegap dan kuat,” ujar pria kelahiran Tamiai, 14 April 1993.
Berangkat dari hal tersebut, Habibi melakukan aksi nyata menjadi bagian dari Yayasan Mitra Peduli Indonesia (YMPI) Padang Pariaman. Sebuah Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman.
Habibi, sapaan akrab mantan aktivis kampus Universitas Andalas Padang tersebut, kini menduduki sebagai Ketua Yayasan Mitra Peduli Indonesia (YMPI) Padang Pariaman.
Berbekal kepiawaian yang ada, Habibi melalui Yayasan Mitra Peduli Indonesia (YMPI) Padang Pariaman mendirikan institusi pendidikan, SDIT Cahaya Hati 2 Parit Malintang dan SMPIT Madinah Al Fatih. Yayasan ini juga telah mendirikan SDIT Cahaya Hati Pauh Kambar sebelumnya.
Sekolah yang ia dirikan adalah sebagai upaya untuk mencetak investasi SDM yang Unggul dan Mandiri dan tentunya dengan harapan sekolah tersebut ke depannya bisa menjadi sebagai pondasi mental, moral, kepribadian, yang dibangun sejak dini.
“Sekolah adalah laboratorium pembinaan. Generasi akan tumbuh dan kembang berdasarkan laboratorium yang jelas input, proses, output, dan outcomenya,” pangkasnya.
Memimpin Yayasan Pendidikan di usia yang relatif muda dan membawa yayasan pada puncak pengembangan, sosok habibi menjadi inspiratif, telah mampu melakukan lompatan besar. Baginya, barangsiapa ingin mutiara, ia harus berani terjun di lautan yang dalam.
“Setiap orang memiliki perjalanan yang mengandung nilai-nilai positif dan setiap orang juga memiliki kelebihan yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Maka itu, saya sangat ingin menginspirasi banyak orang,” kata pemuda yang pernah mewakili Indonesia di Internasional Youth Leader (IYL) di Malaysia.
Habibi menambahkan pemuda masa kini wajib memiliki tiga kriteria yakni sehat, cerdas, dan peduli.
“Pemuda sekarang harus memiliki tiga kriteria, sehat, cerdas, dan peduli terhadap lingkungannya. Pemuda tidak sebatas hebat tapi harus memiliki dasar pemikiran yang kuat. Selain itu, harus memiliki kecerdasan untuk melahirkan konsep-konsep pembangunan nyata bagi daerah serta peduli untuk memberikan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.