Oleh Ahmad R (Pemerhati Sosial Politik)
Tahun depan, tepatnya September 2020, sebagian publik Indonesia kembali dihadapkan kepada aktivitas memilih alias mencoblos calon kepala daerah. Ada 270 daerah yang akan menggelar pilkada seretantak. Rinciannya, 9 pemilihan gubernur, 224 pemilihan bupati dan 37 pemilihan wali kota. Termasuk di dalamnya pemilihan gubernur Sumatra Barat periode 2020-2025.
Pemilihan kepala daerah adalah sarana demokrasi yang tersedia bagi masyarakat di suatu daerah untuk memilih pemimpin. Pilihan itulah yang akan menentukan wajah suatu daerah ke depannya, apakah akan menjadi daerah yang maju dengan penduduknya yang sejahtera atau malah stagnan alias tak ada pembangunan berarti, sehingga akhirnya tertinggal dari daerah lainnya.
Karena itu, masyarakat yang punya hak pilih sebaiknya tidak begitu saja menjatuhkan pilihannya tanpa lebih dulu menelisik rekam jejak sang calon. Langkah ini penting dilakukan agar tidak ada penyelesalan di kemudian lantaran salah memilih pemimpin.
Intinya adalah masyarakat harus cerdas untuk meneliti, menelaah, dan ‘menguliti’ calon-calon pemimpin yang berlaga di pilkada, termasuk Pilgub Sumbar 2020. Untuk itu, sebelum menjatuhkan pilihan, maka pemilih harus rajin mencari informasi tentang rekam jejak masing-masing pasangan calon.
Apa saja yang harus diperhatikan terhadap calon-calon pemimpin yang akan berlaga di pilkada nanti?
Pertama, keluarga. Perhatikan bagaimana sang calon membina keluarganya, mendidikan anak-anaknya, dan menjalin hubungan antarkeluarga. Kelihatannya ini masalah sepele, tetapi sesungguhnya tidak demikian. Calon pemimpin yang mampu membangun keluarga harmonis, maka dia juga akan mampu mewujudkan hal yang sama dalam konteks lebih besar. Yaitu, membangun masyarakat harmonis dan damai di daerah yang dipimpinnya.
Kedua, pendidikan. Ini punya pengaruh yang cukup besar dalam diri seorang pemimpin. Sebab, cara pandang seorang pemimpin terhadap suatu persoalan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya. Termasuk, bagaimana dia memimpin dan menyelesaikan persoalan-persoalan di daerahnya. Pemimpin yang punya latar belakang pendidikan tinggi, punya cara kerja terukur, terarah, sistematis, dan terencana dengan baik.
Ketiga, prestasi kerja. Ini juga harus diperhatikan oleh pemilih. Calon pemimpin yang punya prestasi kerja bagus layak dipilih menjadi pemimpin. Karena, dia sudah membuktikan dirinya mampu bekerja dengan baik dan dengan hasil kerja yang baik pula. Apalagi, hasil kerjanya mampu memberi manfaat besar bagi masyarakat di daerahnya.
Dan, keempat, kontribusi. Ini juga hal yang mesti ada dalam diri calon pemimpin. Memberikan kontribusi terhadap daerahnya dalam bentuk apa saja yang penting positif. Kontribusi tersebut bisa dalam bentuk pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, atau transfer ilmu/ keahlian tertentu.
Dari keempat hal yang saya sebutkan di atas, semua itu ada pada sosok Mahyeldi Ansharullah, salah satu kandidat cagub Sumbar periode 2020-2025. Punya keluarga harmonis, pendidikan tinggi, prestasi kerja dan kontribusi yang tak sedikit untuk kemajuan wilayah yang dipimpinnya.
Wali Kota Padang ini memang sudah terbukti mampu memimpin daerahnya. Banyak kemajuan dicapai dengan prestasi dan penghargaan yang diraihnya. Baik untuk kota yang dipimpinnya maupun untuk dirinya. Karena itu, menjadi sangat layak jika Mahyeldi diberi kesempatan memimpin Sumbar pada 2020 mendatang.