Padang, Babarito
Setelah sukses menggelar wakaf goes to campus perdana di Kampus Universitas Putra Indonesia (UPI) pertengahan Oktober lalu, Kanwil Kemenag Sumbar kembali membuat gebrakan tentang wakaf. Tak tanggung-tanggung kali ini Kanwil Kemenag menerima tawaram kerjasama dari Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia (YEWI).
Sebagai pertemuan awal Direktur Pengembangan dan Kemitraan Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia, Roy Renwarin melakukan audiensi dan temu ramah dengan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar didampingi Kabid Penais Zawa dan Kasi Wakaf di Ruang Kerjanya, Jumat (1/11). Hadir juga perwakilan Yewi Sumbar, Aswirman dan Perwakilan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Bukittinggi.
Saat diwawancara usai pertemuan, Roy Renwarin sang direktur menyampaikan bahwa target yang ingin dilakukan di Sumatera Barat diantaranya, literasi masyarakat tentang wakaf sekaligus partisipasi masyarakat dalam berwakaf.
“Kita berharap dan menargetkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan ekonomi, pendidikan dan keagamaan semuanya berbasis wakaf. Salahsatunya melalui wakaf tunai sebagai salahsatu wakaf yang fleksibel,” tutur Roy.
Namun dikatakan Roy, Yewi tetap akan bekerjasama dengan BWI sebagai otoritas, karena semua kegiatan wakaf harus diketahui Badan Wakaf Indonesia (BWI) termasuk Kanwil Kemenag untuk izin. Kegiatan ini akan diawali dengan seminar dilanjutkan dengan workshop. Untuk Pulau Sumatera YEWI baru melakukan kerjasama dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Sementara perwakilan YEWI Sumatera Barat, Aswirman setelah audiensi dengan Kakanwil, Minggu besok akan dilakukan seminar yang dihadiri Kepala Kanwil Kemenag, H. Hendri sebagai narasumber bersama Walikota Padang. Seminar yang dilaksanakan di Aula Gubernuran ini akan dihadiri kurang lebih seratus orang peserta.
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri menyambut baik dan bersyukur atas kunjungan Direktur Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia, karena perdana untuk Sumatera Barat. Ini sebuah kesempatan bagus bagi Kementerian Agama dan BWI dalam mengembangkan potensi wakaf di Sumatera Barat.
“Alhamdulillah gerakan wakaf di Sumatera Barat semakin bertambah kekuatannya. Terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Yewi memberikan pencerahan, motivasi dan edukasi kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama agar memahami zakat itu secara holistik, mikro dan makro sehingga wakaf itu menjadi sesuatu yang dahsyat untuk kesejahteraan umat dan syiar agama,” ungkap H. Hendri didampingi Kabid Penais Zawa.
Kemudian diakui Kakanwil, wakaf ini sebagai sesuatu yang strategis apalagi secara nasional ditargetkan 200 triliun lebih. Apabila ini digerakkan di daerah khususnya Sumatera Barat mulai dari Kanwil, Kemenag sampai ke KUA dan madrasah ini akan menjadi yang berarti bagi umat. Sementara target untuk Sumatera Barat melalui BWI ada sekitar 2 Milyar.
Ditanya tentang kerjasama dengan Yayayasan Edukasi Wakaf Indonesia diantaranya edukasi zakat yang ruang lingkupnya memberikan wawasan apa wakaf itu, apa manfaatnya dan bagaimana menghidupkan wakaf itu di tengah-tengah masyarakat.
“Peran Kanwil Kemenag sebagai birokrasi akan melakukan gerakan secara terstruktur, sistematis dan masif terhadap jajaran Kementerian Agama se Sumatera Barat. Kita minta Kementerian Agama memboomingkan wakaf di Sumatera Barat. Melalui BWI kita akan membuat Gerakan Sumbar Berwakaf dan direncanakan di launching saat pelantikan pengurus BWI yang baru,” tutur Kakanwil.
Sementara Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf, H. Maswar bersama Kasi Penyelenggara Wakaf, Muslimah sebagai leading sektor wakaf di Kanwil Kemenag akan mengkaji kerjasama ini lebih dalam dan disesuaikan dengan regulasi yang ada. (*/abd)