Padang, Babarito
Berbagai permasalahan yang dihadapi para penyandang disabilitas dewasa ini mencakup berbagai aspek, mulai dari identitas sosial, relasi sosial dan aspek ekonomi yang meliputi ketanagakerjaan sampai pemberdayaan.
Hal itu diungkapkan Walikota Padang diwakili Asisten I Pemerintahan Edi Hasymi saat membuka seminar “Sehari Keluarga Disabilitas” yang diadakan Dinas Sosial Kota Padang di Hotel Daima, Rabu (27/11).
Menurut Edi, menghadapi permasalahan tersebut, Pemko Padang perlu menggeser paradigma masyarakat, bahwa tanggung jawab mengatasi permasalahan para disabilitas tidak hanya terletak pada pemerintah, namun sejatinya juga terletak pada tanggung jawab bersama semua pihak.
“Kita perlu melibatkan semua stakeholder terkait, bagaimana para penyandang disabilitas menjadi subjek pembangunan ke depan sehingga para disabilitas mendapatkan sepenuhnya hak-hak sebagai warga negara,” terangnya.
Ia menambahkan, Pemko Padang juga terus berupaya memberikan fasilitas kepada penyandang disabilitas. Saat ini Kota Padang sudah punya kawasan ramah disabilitas yang terletak di jalan Permindo.
“Pemko Padang juga sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan kawasan pedestrian yang salah satu fungsinya memang kita tujukan bagi para penyandang disabilitas,” ungkap Edi lebih lanjut.
Ia berharap, melalui seminar sehari ini dapat memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan pada diri masing-masing.
“Kepada para penyandang disabilitas teruslah berkarya meraih masa depan yang cemerlang,” paparnya mengakhiri.
Sementara itu, sekaitan dengan seminar, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Afriadi menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 50 orang yang terdiri dari keluarga penyandang disabilitas, guru SLB dan organisasi penyandang disabilitas.
“Seminar ini dalam bentuk pemberian materi pengasuhan terhadap pendidik, keluarga dan penyandang disabilatas,” tambah Afriadi.
Sebagaimana tema yang diangkat dalam seminar ini adalah “Peningkatan Kapasitas Keluarga Penyandang Disabilitas Menuju Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul”. (*/abd)