Bukittinggi, Babarito
Ratusan peserta perwakilan dari 50 masjid se-Sumatera Barat menghadiri Sosialisasi Pengembangan Ekonomi Masjid yang digelar Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatra Barat di Balai Sidang Bung Hatta, Kota Bukittinggi, Sabtu (2/11).
Direktur Bidang Keuangan lnklusif, Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ahmad Juwaini dalam sambutannya menyampaikan bahwa agenda ini merupakan bentuk komitmen KNKS yang telah dibentuk oleh Presiden RI dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“KNKS ini dibentuk untuk mengkaji berbagai regulasi dan kebijakan dan menyiapkan program2 dalam rangka mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan keuangan dan ekonomi syariah dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia,” ungkap Ahmad Juwaini.
Dalam sambutannya ini, Ahmad Juwaini juga berharap masjid dapat menjadi pusat perkembangan ekonomi syariah di daerah. Selain itu, ia juga berpesan khusus kepada Ketua MES Sumbar yang juga Walikota Padang, Mahyeldi, untuk memacu perkembangan ekonomi syariah di Kota Padang dan menjadikan Kota Padang sebagai Kota Ramah Zakat seperti beberapa kota lainnya di Indonesia.
Setali tiga uang dengan ini, Ketua MES Sumbar yang juga merupakan Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik hal ini. Ia memaparkan bahwa Kota Padang dibawah pimpinannya sudah berusaha terus mengembangkan ekonomi syariah di Kota Padang, salah satunya melalui Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS).
“Saat ini, sudah di semua kecamatan yang ada di Kota Padang, telah kita dirikan KJKS. Selain itu kita telah mendorong terbentuknya BPR Syariah di Padang dan juga mendorong Bank Nagari agar bertransformasi menjadi Bank Syariah,” tutur Politisi PKS ini.
Dihadapan peserta yang merupakan pengurus masjid se-Sumbar ini, Mahyeldi juga berpesan agar pengurus masjid tidak hanya memperhatikan fisik masjid saja, tetapi juga memperhatikan ekonomi warga-warga yang ada di sekitar masjid.
“Pengurus masjid harus memetakan kondisi ekonomi masyarakat di sekitar masjid. Memetakan siapa si kaya dan si miskin, lalu memacu si kaya untuk membantu perekonomian si miskin. Dengan menerapkan ini saja, kita yakin masalah kemiskinan akan cepat teratasi di Indonesia,” tegasnya.
Diakhir, Mahyledi juga mengatakan akan segera membentuk kepengurusan MES di seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat agar program pengembangan ekobomi syariah merata di seluruh Sumatra Barat. (abd)