Padang, Babarito
Irfan Amran secara resmi pimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Padang periode 2019-2024. Irvan Amran terpilih secara aklamasi setelah empat calon yang menjadi lawannya menyatakan mundur dalam pemilihan ketua Kadin Kota Padang dalam Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar di Hotel Mercure, Kamis (21/11) malam.
Dalam proses sidang pemilihan ketua Kadin tersebut berlangsung alot selama lebih kurang empat jam. Satu-satunya calon Ketum Kadin Padang yang tersisa, Irvan Amran akhirnya resmi terpilih. Empat calon lainnya menyatakan diri mundur karena ingin memberi kesempatan kepada calon yang lebih berkompeten di bidangnya.
Dalam Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar tersebut, Irfan menjadi satu-satunya calon Ketum yang tersisa. Meskipun demikian, sejak awal, Irfan memang diprediksi sebagai sosok yang pantas untuk menduduki kursi Ketua Umum tersebut.
Adik dari Wali Kota Padang Panjang Fadli Amran tersebut, setelah terpilih menyampaikan visi yang sangat membantu para pengusaha di Kota Padang ini untuk lebih bisa survive. Dia ingin menjadikan Kadin menjadi rumah usaha, pelaku usaha dan stakeholder bagi para pelaku usaha.
“Tidak itu saja, sebagai Ketua Umum Kadin Padang, saya juga akan berupaya memperjuangkan aspirasi kelompok-kelompok bidang usaha,” ujar Irvan.
Selain itu Irfan Amran juga akan menegaskan, Kadin Padang akan selalu menjadi corong pemerintah dalam membantu pengusaha baik usaha kecil, menengah, maupun usaha besar yang ada di Kota Padang.
“Kita juga akan berupaya menjadi mitra pemerintah dan membantu program-program mereka,” tuturnya.
Irfan Amran juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua yang sudah memberikan dukungan, para pemimpin sidang, peserta sidang dan para calon yang telah ikut bersaing bersamanya.
“Satu catatan penting dari saya, jangan sungkan untuk mengkritik jika saya salah,” tutupnya.
Maidestal Hari Mahesa, selaku pimpinan sidang Muskot Kadin Padang mengatakan, setelah Muskota IV Kadin Padang, pengurus memiliki tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, kemudian investasi serta merancang kerja sama dengan pemerintah. Ia percaya Kadin Padang terpilih bisa memfasilitasi dengan membuat kebijakan berkolaborasi dengan pemerintah daerah tanpa harus saling memberatkan.
“Jangan nanti pemerintah membuat kebijakan atau aturan yang memberatkan kepada pengusaha yang bertentangan dengan perintah Presiden Joko Widodo,” tegas Esa.
Rapat Musyawarah Kota VI tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal tersebut berlangsung alot. Saat persidangan para pimpinan sidang dihujani interupsi dari para peserta tetap dan peninjau. Hingga berujung kemunduran empat dari lima kandidat yang merebut kursi Kadin Padang.
Kandidat yang menyatakan diri mundur diketahui, Irawati Meuraksa (pengusaha ritel modern dan anggota DPRD Padang) kemudian disusul Suhardiman (pengusaha transportasi). Perempuan yang sukses jadi pengusaha dan duduk sebagai wakil rakyat itu bukan semata mundur begitu saja. Ia memiliki alasan kuat, “Saya mundur ingin mendukung Kadin yang lebih baik kedepannya,” kata Irawati, saat sidang.
Ia ingin ada yang tepat untuk memimpin Kadin Padang kedepan. Mundurnya Irawati disusul Suhardiman, ia menyatakan alasan kedepan peserta dan pimpinan sidang, bahwa dirinya melihat ada potensi besar dari generasi baru. Saat itu pula ia menyatakan komitmen mendukung siapa pun menjadi Ketua Kadin.
Pada saat pembahasan misi dan visi, dua calon kandidat pun memilih mundur setelah dihujani berbagai pertanyaan dan interupsi para peserta sidang tetap dan peninjau. “Forum menyepakati Irfan Amran sebagai Ketua Kadin Padang sekaligus ketua tim formatur,” ujar Maidestal .
Tidak hanya itu, forum juga menyatakan dan menyepakati agar para kandidat calon yang tidak terpilih untuk masuk dalam tim formatur.
“Pemilihan Kadin Padang berlangsung aman, dan pembahasan sangat alot terutama dalam menegakkan AD/ART sekaligus persyaratan anggota yang diakui keabsahannya,” katanya. (mor)