Pariaman, Babarito
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pariaman bantu saudara-saudara mereka asal Minang yang ada di Wamena, Papua.
Dengan “badoncek”, ibu-ibu PKK ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp10 juta lebih, dan diserahkan kepada Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Afnil.
Bantuan ini diserahkan bertepatan dengan kegiatan TP PKK Kota Pariaman mengadakan Orientasi Peningkatan Kapasitas Kelompok Kerja (Pokja) IV PKK, mulai dari tingkat Desa dan Kelurahan, Kecamatan sampai tingkat Kota Pariaman, bertempat di Balairung rumah dinas Wali Kota Pariaman, Kamis (10/10).
Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny. Lucyanel Genius mengatakan bahwa hal ini merupakan wujud dari kepedulian dari anggota PKK yang ada di Kota Pariaman, mulai dari PKK tingkat Desa, Kecamatan sampai tingkat Kota Pariaman.
“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban saudara kami yang ada di Wamena, dan kami berharap bantuan ini tepat sasaran, agar bantuan ini terasa manfaatnya dan dirasakan langsung oleh perantau Minang di Wamena, maupun yang telah pulang kampung, untuk modal mereka nantinya,” ujarnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih atas sumbangan anggota PKK Kota, PKK Kecamatan dan PKK desa dan kelurahan, atas sumbangannya, menyisihkan sedikit rezekynya, untk saudara-saudara kita disana.
“Alhamdulillah sumbangan terkumpul sebanyak Rp10.115.000, dan semoga bagi ibu-ibu yang sudah menyumbang, dilipat gandakan pahala dan rezkinya,” ucapnya lebih lanjut.
Untuk bantuan warga Minang di Papua, untuk Kota Pariaman, penyaluran bantuan ini dikelola oleh Dinas Sosial Kota Pariaman, dimana untuk bantuan bencana, dan kemanusian, Dinas Sosial yang mengelola.
Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Afnil mengungkapkan saat ini dana yang telah terkumpul sudah mencapai Rp120 juta lebih, ditambah dengan bantuan PKK ini jadi Rp130 juta lebih.
Alhamdulillah ditambah dengan bantuan dari PKK ini, saat ini total menjadi Rp130 juta, berasal dari OPD, Sekolah, Kampus dan perbankan dan swasta.
“Dan angka ini dapat lebih lagi karena masih ada OPD yang belum menyetor dan juga dari Desa dan Sekolah masih ada yang mengumpulkan,” tuturnya. (*/ti)