Padang, Babarito
Dua unit rumah terbakar di Jalan Perak, Kampung Jao, RT 04 RW 08, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (31/10) sekitar pukul 00.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden kali ini.
Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang Basril mengatakan, dua unit rumah yang terbakar adalah milik warga yang bernama Sapri dan Jamani.
“Akibat kejadian ini kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta dari dua unit rumah semi permanen tersebut,” ujar Basril.
Pihak Damkar Kota Padang setelah mendapat informasi kebakaran lalu mengerahkan tim ke lokasi kebakaran. Basril menyebutkan bahwa awalnya menurunkan dua unit armada ke lokasi, dan akhirnya dalam separuh perjalanan mengerahkan semua armada untuk ke lokasi kebakaran.
“Kita mendapatkan informasi adanya kebakaran sekitar pukul 00.00 WIB, sehingga kita langsung menurunkan dua unit armada dari Mako Induk Damkar Kota Padang, namun di saat setengah perjalanan kita melihat api yang membesar dan asap membumbung tinggi sehingga kita langsung mengerahkan seluruh armada yang ada di Mako Induk, karena di ketahui kawasan Kampung Perak ini kawasan cukup rapat dan padat serta akses gang yang sempit selain itu dengan kondisi tengah malam logikanya pasti masyarakat tengah dalam kondisi tertidur lelap,” ujar Basril.
Dikatakannya, karena kesigapan dari warga sehingga beruntung dalam kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa karena di saat api mulai membesar dan membumbung tinggi, semua masyarakat sekitar berhamburan keluar rumah.
“Tadi sempat terlihat ada yang panik dan stres sehingga larinya tidak menentu melihat api yang besar tersebut, personel pemadam kebakaran berusaha untuk menenangkan situasi agar masyarakat tidak panik untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, karena diketahui untuk di Kampung Perak, musibah kebakaran ini jarang sekali terjadi,” ungkap Basril.
Dilanjutkannya, akses jalan di lokasi kejadian yang sangat sempit, apabila menggunakan mobil besar, bisa di katakan tidak bisa dilalui, sehingga ketika terjadi kebakaran armada yang masuk satu arah dan tidak bisa berputar lagi.
“Untuk berputar ataupun balik kanan untuk mengambil air sangat sulit, terpaksa menunggu mobil yang sedang beroperasi, perlu diketahui ketika armada sedang beroperasi, tidak bisa di hentikan begitu saja, harus menunggu airnya habis, baru bisa di geser, dalam hal ini banyak masyarakat yang belum paham namun harus kita maklumi karena kondisi dalam keadaan panik,” ujarnya.
Ditambahkannya, sumber air di Kampung Perak ini cukup sulit, sehingga nantinya apabila air habis, terpaksa pemadam kebakaran mengambil air ke kawasan Marapalam atau ke Pauh yang tentunya ini akan memakan waktu.
“Mempertimbangkan hal tersebut, sehingga kami menurunkan seluruh armada yang ada, dengan total 7 armada untuk mengantisipasi api merembet ke rumah lainnya yang rapat,” pungkas Basril. (mor)