Padang, Babarito
Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau menggelar aksi damai serta aksi solidaritas untuk korban kisruh Wamena, Minggu (6/10).
Massa yang berkumpul di depan Mesjid Raya Sumatera Barat sekitar pukul 08.30 WIB, melakukan longmarch menuju kantor Gubernur Sumatera Barat. Dalam aksi tersebut massa juga melakukan penggalangan dana untuk perantau Minang korban kerusuhan Wamena. Sementara itu di depan kantor Gubernur mereka menyampaikan aspirasi terkait kisruh di Wamena.
Dalam aksi tersebut massa menyampaikan beberapa tuntutan yang meminta kepada pemerintah untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Wamena hingga menimbulkan korban Jiwa. Tuntutan tersebut ditandatangani oleh tokoh Agama Ustad Jel Fatullah, tokoh adat Irfiandi Abidin, dan diketahui oleh Kepala Kesabangpol Provinsi Sumbar.
“Kami meminta pihak pemerintah provinsi Sumatera Barat harus proaktif melakukan segala bentuk negosiasi-negosiasi yang dibutuhkan, negosiasi dengan pemerintahan pusat dan pemerintahan Papua untuk menjamin keberadaan dan keamanan perantau minang ke depannya serta di daerah lainnya,” ujar Ustad Jel Fatullah saat menyampaikan orasinya.
Selain itu dalam tuntutan tersebut, massa meminta Pemerintah dengan segala unsur-unsurnya harus menjamin aset-aset yang dimiliki oleh perantau Minang di Papua, Pemerintah harus memberikan kompensasi terhadap semua aset perantau minang yang dibakar, dirusak, dan dijarah oleh perusuh.
“Pemerintah dengan segala unsur-unsurnya juga harus fokus menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua, dan harus menghukum semua pelaku kerusuhan di Wamena Papua yang merusak, membakar, menjarah, serta membunuh secara keji para korban dengan undang-undang yang berlaku,” lanjut Ustad Jel Fatullah.
Selanjutnya Masaa juga meminta Pemerintah harus mengevaluasi kinerja Kapolri terkait kasus di Papua. “Dan meningkatkan status kejahatan OPM dan KKB menjadi pemberontak, saparatis gerakan pengacau keamanan,” pungkas Ustad Jel Fatullah.
Sementara itu tokoh Adat sekaligus ketua forum masyarakat Minang, Irfiandi Abidin mengatakan, aksi ini dilakukan terkait permasalahan yang up to date yaitu banyak korban akibat kerisuhan yang terjadi di Wamena dimana orang Minang banyak yang jadi korban.
“Maka kita sebagai orang yang peduli kepada sesama nasib saudara kita, kita akan bantu dengan segala daya dan upaya kita apakah dengan donasi, pertolongan dengan cara mengevakuasi, ataupun cara-cara jangka panjang bagaimana mereka itu berada di tengah-tengah masyarakat, baik yang sudah berada di Minang ataupun yang masih menunggu evakuasi di Papua,” ujarnya.
Dikatakannya masih sekitar 2000 orang yang masih berada di Papua menunggu untuk dievakuasi dan diangkut pulang ke tanah Minang. “Jadi ini yang sekarang kita upayakan berkoordinasi dengan pihak pemprov untuk selalu mencarikan solusi dari setiap persoalan yang ada,” lanjutnya.
Dilanjutkannya, dalam aksi tersebut juga dilakukan penggalangan dana yang jika di total mencapai Rp 160 juta. “Ini nantinya akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan taskiyah dan WAC dan akan dilihat berapa yang akan didistribusikan untuk yang sudah berada di kampung halaman sebagai bekal hidup karena pulang hampir tidak memiliki apa-apa, dan sebagian akan kita kirim untuk membelikan keperluan mereka yang masih berada di Wamena Papua,” pungkasnya. (mor)