Padang, Babarito
Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM se-Sumbar kembali mendatangi kantor gubernur Sumbar untuk melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan mereka terhadap permasalahan yang ada di Sumbar dan Indonesia.
Mahasiswa yang berjumlah lebih kurang 100 orang tersebut awalnya berkumpul di samping kantor BPBD Provinsi Sumbar sekitar pukul 14.00 WIB, dan melakukan longmarch ke kantor Gubernur Sumbar dengan mengenakan almamater masing-masing serta membawa spanduk bertuliskan tuntutan mereka untuk bertemu langsung dengan orang nomor satu di Provinsi Sumbar tersebut.
Saat longmarch mereka menyanyikan yel-yel khas mahasiswa yang mereka nyanyikan di setiap melakukan aksi. Sekitar pukul 14.30 WIB mereka sampai di depan kantor Gubernur namun telah ditunggu oleh ratusan personel pengamanan yang telah standby sejak pukul 11.00 WIB.
Selain itu, di depan kantor mereka belum di perbolehkan masuk dengan kondisi pagar yang di kunci dengan gembok dan rantai menunggu kedatangan gubernur yang menurut informasi akan datang langsung menemui mereka.
Akhirnya sekitar pukul 15.30 WIB, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di dampingi oleh wakil gubernur Nasrul Abit serta beberpa unsur forkopimda keluar dari dalam gedung menemui massa yang berada di luar gedung.
Dengan perasaan bahagia, massa mengucapkan terimakasih di saat Gubernur Sumbar hadir langsung di tengah-tengah mereka untuk mendengarkan aspirasi dan tuntutan mereka.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pertemuan tersebut berakhir dengan penandatangan beberapa tuntutan yang disampaikan oleh massa, yang di tandatangani langsung oleh gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
“Diantara tuntutan kami yaitu Menuntut pemerintah untuk berhenti melakukan impor komoditas pertanian dan peternakan. Menuntut pemerintah untuk meningkatkan produktivitas komoditas pertanian dan peternakan. Menuntut pemerintah untuk memperluas lahan pertanian dan memastikan kepemilikan lahan 2 ha per petani,” ujar koodinator aksi Ismail Zainuddin.
Selain itu mereka juga menuntut pemerintah untuk menambah jumlah dan meningkatkan kualitas penyuluh pertanian, menuntut pemerintah untuk segera menuntaskan perbaikan irigasi dan penyediaan alat mesin pertanian/peternakan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan petani dan menuntut pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.
“Selain itu kami juga Menuntut pemerintah untuk segera menindak oknum pedagang yang melakukan permainan harga di pasar dan segera melakukan tindakan nyata bersama Satgas Pangan untuk secepatnya bisa menstabilkan harga, menuntut pemerintah untuk lebih memperhatikan keberlangsungan peternakan di indonesia terutama untuk pakan, obat-obatan dan antibiotik,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan apresiasinya terhadap tuntutan dari mahasiswa.
“Semua tuntutan tersebut masuk akal, sehingga saat diajukannya tuntutan tersebut langsung kami tandatangani, mengingat semua tuntutan yang disampaikan telah dan sedang di kerjakan oleh OPD terkait,” ujarnya.
Irwan Prayitno juga menyampaikan kepada mahasiswa, jika ingin menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka tidak perlu dengan melakukan aksi demo yang banyak menguras waktu dan tenaga.
“Jika ada, langsung saja sampaikan kepada Kami maupun instansi terkait, Kami selalu terbuka menerima secara langsung, demo ini hanya akan membuat capek dan menguras waktu,” pungkasnya. (mor)