Padang, Babarito
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar), berikan “Rapor Merah” terhadap pemerintahan Jokowi 5 tahun pada periode 2014-2019. Pemberian “Rapor Merah” tersebut dilakukan oleh aliansi BEM Sumbar di depan tugu Adipura Simpang DPRD Sumbar, Senin (21/10).
Mahasiswa berjumlah puluhan yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Sumbar tersebut berkumpul di depan tugu Adipura dengan membawa spanduk serta berbagai macam poster yang bertuliskan penilaian mereka terhadap pemerintahan Jokowi 5 tahun ke belakang.
Aksi yang juga mendapatkan pengawalan dari personel kepolisian tersebut di mulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 15.30 WIB, dengan beberapa perwakilan presma menyampaikan aspirasi serta membacakan puisi terkait pemerintahan Jokowi 5 tahun kebelakang.
Ismail Zainudin selaku koordinator pusat Aliansi Bem se-Sumbar mengatakan, aksi yang dilakukannya tersebut, bukan lah aksi unjuk rasa melainkan aksi kreatif dan aksi pencerdasan kepada nasyarakat terkait pemerintahan Jokowi periode 2014-2019.
“Kami dari aliansi BEM Sumbar hari ini turun membawa mahasiswa bukan ribuan karena hari ini kita bukan aksi massa tapi hari ini kita adalah aksi kreatif dan melakukan aksi pencerdasan terhadap pas hari ini tepat habisnya 5 tahun pemerintahan Jokowi,” ujar Ismail.
Dikatakannya, aksi kreatif yang dilakukan ini merupakan penilaian mahasiswa Sumbar terhadap kinerja pemerintahan 5 tahun ke belakang yang menurut mereka buruk dan jauh dari kata sukses.
“Hari ini kita turun dengan tema “Rapor Merah Jokowi” karena kita menilai 5 tahun pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 berjalan buruk, semua nilai merah, nilai pertanian, nilai ekonomi, infrastruktur, listrik, hukum, dan lainnya semuanya mendapatkan nilai merah sehingga kami sebagai Aliansi Mahasiswa Sumbar dengan ini memberikan rapor merah terhadap kepemimpinan Jokowi,” tegasnya.
Dari seluruh isu yang mendapatkan nilai merah seperti yang disampaikan tadi, ada beberapa isu yang sangat mendasar yang terjadi di Indonesia saat ini dan yang paling mendasar adalah tentang konsep negara kita sebagai negara demokrasi.
“Hari ini demokrasi tersebut seakan-akan telah dikebiri, reformasi dikorupsi dan hari ini Indonesia sedang di permainkan oleh beberapa elit, dan kita menilai demokrasi di negeri ini telah mati dengan dimatikannya KPK,” ungkap Ismail lagi.
Dilanjutkannya, dengan telah dilantiknya kembali Jokowi untuk periode 2019-2024 kedepan, mahasiswa berharap pemerintah untuk bertanggung jawab memperbaiki nilai-nilai yang menurut mereka mendapatkan nilai merah tersebut.
“Dengan telah di lantiknya Jokowi untuk 5 tahun kedepan, kita menilai Jokowi tinggal kelas pada periode sebelumnya, maka dari itu, untuk periode berikutnya, sebagaimana siswa yang tinggal kelas, Jokowi harus bertanggungjawab atas nilai-nilai merahnya, harus bertanggungjawab atas perbuatannya 5 tahun yang kebelakang, dan untuk 5 tahun kedepan, Jokowi harus memperbaiki seluruh kesalahan serta rapor merahnya,” ucapnya.
Selanjutnya, mahasiswa juga akan menempuh berbagai cara agar pesan yang di sampaikannya tersebut sampai dan terdengar oleh pucuk pimpinan di negara ini.
“Kita akan menempuh segala cara, dan hari ini tidak tertutup kemungkinan kita akan membuat surat terbuka, dan kami memastikan aliansi BEM Sumbar akan terus menjadi oposisi pemerintahan, dan tidak akan pernah berhenti untuk berjuang bersama serta untuk rakyat,” pungkas Ismail. (mor)