Padang, Babarito
Kebiasaan warga Kota Padang mengonsumsi makanan berlemak dan bersantan berisiko kepada kesehatan. Risiko penyakit paling utama yakni jantung koroner. Pemerintah setempat mengimbau warganya untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak dan bersantan.
“Termasuk mengurangi penggunaan garam berlebih,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani di Hari Jantung Sedunia, Minggu (29/9).
Padang memang gudangnya makanan enak. Rendang, kalio daging, dendeng batokok, nasi goreng, merupakan makanan yang mengandung santan dan lemak. Tidak saja warga Padang yang menyukai masakan tersebut, tetapi warga lain di luar Padang.
“Makanan tersebut dapat memicu penyakit jantung,” jelas Feri Mulyani.
Jantung merupakan penyakit tidak menular (PTM). Penyebab terjadinya penyakit jantung berasal dari banyak faktor. Tidak hanya pola dan konsumsi makanan, tetapi juga dipicu oleh hipertensi. Termasuk karena merokok.
Mengurangi penderita jantung, seluruh Puskesmas di Padang membuka pelayanan terpadu penyakit tidak menular (Pandu PTM). Pelayanan itu seperti screening PTM, melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dan lainnya.
“Kita mencegah angka penderita penyakit jantung dengan Germas dan screening PTM,” ungap Feri.
Feri Mulyani mengajak seluruh warga Kota Padang untuk selalu melakukan aktivitas fisik setiap hari dengan senam, mengonsumsi sayur dan buah, menghindari rokok, serta mengelola stres, dan menggelorakan Germas di tengah masyarakat. (*/ti)