Padang, Babarito
Upaya mewujudkan kemandirian masyarakat serta kesejahteraan wilayah desa lewat program Desa Produktif (Despro) oleh Mahasiswa Penerima Beasiswa Etos ID, Dompet Dhuafa di Nagari Batu Busuk, kian menunjukkan hasil yang signifikan. Pengusaha asal Yaman, DR Shaleh, diikuti Nama Foundation asal Malaysia melakukan lawatan ke Nagari Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit, Padang, Minggu (22/9).
Kedatangan Pebisnis tersebut diikuti sejumlah tamu undangan lainnya seperti Dewan Penasihat Dompet Dhuafa, Musfi Yendra, Ketua LPPM Unand, Feri Lusmanto Syaiful, CSR Semen Padang, Yaldi juga Putra Daerah CEO Nice Indonesia, Dasril Guntara dan Koordinator Manajamen Wilayah Etos Padang, Hasdi Putra.
Feri Lusmantor, Direktur LPPM Unand menyampaikan bahwa Desa batu busuk memiliki sejumlah wisata alam bersejarah.
“Desa Batu Busuk ini meiliki sejumlah wisata alam diantaranya, pipa belanda, tangga teka teki, Saringan Belanda, Jembatan Air, Jembatan Kuning, Bendungan Patamuan, Pemandian Mande dan Wisata Durian. Unand siap membantu pemasarannya kedepan,” ujarnya.
Sementara Dewan Penasihat Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra mengatakan bahwa capaian ini tidak mudah diraih.
“Despro merupakan program unggulan oleh Penerima Manfaat Beastudi Etos se-Indonesia, konsennya ke pemberdayaan desa berbasis sosioprenuer, Adik-adik mahasiswa Etos Unand sudah bertahun-tahun berupaya mengembangkan desa dan kali ini merupakan anugerah yang luar biasa,” ujarnya.
Kemudian DR Shaleh menyampaikan apresiasinya atas upaya berbagai pihak yang terlibat dalam upaya menyukseskannya tersebut. Sebagai upaya membantu pengembangan daerah lokal yang potensial.
Kegiatan kemudian dimeriahkan lewat pertunjukkan randai dan juga pencak silat oleh Sanggar Nagosakti Batu Busuk. Kemudian didampingi Mitra, DR Shaleh menandatangani komitmen bersama dalam membangun pariwisata Kawasan Desa Batu Busuk dan dilanjutkan dengan peninjauan sejumlah titik lokasi wisata. (iqb)