Padang, Babarito
Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Padang yang akan menaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), membuat masyarakat di Kota Padang mengeluh. Pasalnya saat ini banyak kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan.
Menurut Meri (30) yang merupakan warga Kuranji, mengatakan pemerintah sebaiknya menunda terlebih dahulu kenaikkan tarif PDAM, karena akan menambah beban masyarakat.
“Pemerintah sebaiknya menunda kenaikkan tarif PDAM, karena saat ini kebutuhan pokok juga sedang naik. Diharapkan pemerintah Kota Padang untuk dapat mengkaji ulang,” katanya, Sabtu (14/9).
Warga lainnya yakninya, Dian (33) yang merupakan warga, Andalas menuturkan, sebelum pemerintah Kota Padang, hendak menaikkan tarif PDAM, seharusnya disosialisasikan terlebih dahulu dengan masyarakat, sehingga menjadi tahu.
“Kalau disosialisasikan di media cetak dan elektronik, tentunya masyarakat tahu, sehingga ketika masyarakat yang hendak membayar, tidaklah kaget,” ujarnya.
Ia berharap bila pemerintah Kota Padang, menaikkan tarif PDAM Kota Padang, janganlah terlalu tinggi. “Jika terlalu maka membuat masyarakat menjadi mengeluh, mengingat kebutukan pokok yang naik,” ujarnya.
Warga lainnya, Putri (34) yang merupakan warga Simpang Haru, Pemerintah Kota Padang, sebaiknya mengakaji ulang sebelum menaikkan tarif PDAM. “Jika PDAM dinaikkan, masyarakat mengeluh, karena banyak yang dikeluarkan. Apalagi tahun 2020 pemerintah juga menaikkan BPJS, pastinya masyarakat akan menjerit,” imbuhnya.
Sebelumnya Wali Kota Padang Mahyeldi telah menyarankan agar PDAM terlebih dahulu melakukan survei tingkat kepuasan masyarakat terhadapan pelayanan air di kota ini. Di samping itu pihak PDAM juga harus melihat perkembangan ekonomi masyarakat.
“Artinya kita harus melihat penerimaan dari masyarakat, berapa persen masyarakat yang telah puas terhadap pelayanan dan berapa pula yang belum. Jika hasil survei penerimaan menunjukan tingkat kepuasan yang cukup tinggi maka silakan dilakukan kenaikan tarif,” jelasnya. (Oke)