Padang, Babarito
Walikota Padang Mahyeldi didapuk menjadi pembicara tentang kepemimpinan yang dekat dan melayani. Materi itu dipaparkannya di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum dari 13 perguruan tinggi se-Indonesia.
Kegiatan bertajuk Leadership Talkshow Training XXVI itu, diinisiasi oleh Law Student Association Local Chapter Universitas Andalas. Kegiatan itu bertempat di Aula Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Andalas, Rabu (11/09).
Mahyeldi mengatakan, pemimpin tidak boleh jauh dari orang yang dipimpinnya. Senantiasa harus dekat dan mengerti setiap keluhan mereka supaya didapatkan solusi untuk permasalahan yang ada.
“Dekat dan melayani adalah gaya memimpin yang dekat dengan kultur Minangkabau atau secara umum budaya orang Indonesia,” kata Walikota yang juga seorang dai itu.
Menurutnya, dalam ungkapan tentang kepemimpinan di Minangkabau, disebut pemimpin itu didahulukan selangkah ditinggikan seranting. Artinya, tidak terlalu jauh jarak pemimin dengan yang dipimpin.
“Saya rasa ungkapan itu tepat, karena memang pemimpin tidak boleh semena-mena tetapi memahami orang yang dipimpinnya,” katanya.
Dikatakan, selain dekat, pemimpin dalam kebijakannya mestinya bagian dari melayani. Dengan “power” yang dimiliki pemimpin lebih efektif dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan keamanan dalam rangka melayani.
“Intinya, selain dekat, pemimpin juga haus memberikan pelayanan melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak ke masyarakat, jika dia pemimpin publik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Hukum Unand dan sejumlah staff pengajar lainnya. (*/abd)