Padang, Babarito
Hendri, memberi arahan sekaligus membuka secara resmi acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat, Selasa (3/9), di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Bimtek serupa akan dilaksanakan di 9 titik lainnya di Kabupaten dan Kota yang telah ditentukan.
Kegiatan ini merupakan transformasi dari kegiatan pendampingan yang dilakukan pada satu waktu di hotel terhadap operator-operator satker Kabupaten dan Kota oleh tim Cankeu (Perencanaan dan Keuangan) Kanwil Kemenag Sumbar.
Seperti yang dilaporkan Ketua Panitia Mulyono, dihadapan Kakanwil Kemenag Sumbar dan Kakan Kemenag Kota Padang H. Marjanis serta seluruh peserta dan panitia yang hadir.
“Demi keefektifan, fokus dan tercapainya target pendampingan maka kegiatan serupa dipecah dan dibuat berupa Bimtek yang diadakan di daerah-daerah yang telah disetujui atasan,” jelas Mulyono.
Menurut Mulyono lagi, dengan dilaksanakannya bimtek ini, bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi baik dalam penginputan data dokumen sumber maupun pada saat penguploadan di aplikasi e-rekon sehingga akhirnya Sumbar tidak turut serta menyumbang kesalahan yang sangat berarti dalam Pelaporan Kementerian Agama.
“Adapun peserta bimtek terdiri dari 14 orang operator dari Kanwil Kemenag Sumbar, 5 orang operator dari Kankemenag Kota Padang, 2 orang operator dari UIN Imam Bonjol, 1 orang operator dari UPT Asrama Haji, 3 orang operator dari MAN se-Kota Padang, 7 orang operator dari MTsN se-Kota Padang, 2 orang operator dari Kankemenag Kabupaten Kepulau Mentawai dan 2 orang operator dari MTsN se-Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jadi total peserta seluruhnya 35 orang,” lapor Perencana Senior Kanwil Kemenag Sumbar ini.
Pola kegiatan bimtek yang diusung tim Cankeu Kanwil Kemenag Sumbar ini mendapat apresiasi Kakanwil Kemenag Sumbar. Hendri setuju bahwa kegiatan seperti ini sangat efektif dalam mencapai tujuan yang dimaksud ketua panitia dan juga bisa meningkatkan solidaritas serta semangat persatuan jajaran Kemenag Sumbar.
Dalam arahannya, Hendri menyampaikan bahwa laporan keuangan sangat penting sebagai bentuk transparansi dalam pertanggungjawaban keuangan karena bagian dari reformasi birokrasi. Berkat pelaporan keuangan, tahun ini Kanwil Kemenag Sumbar mendapat posisi 3 besar nasional tentang reformasi birokrasi.
“Perolehan opini WTP (wajar tanpa pengecualian) atas laporan keuangan Kemenag pada tahun 2018 lalu merupakan prestasi bersama dan kerjasama dari seluruh komponen di jajaran Kementerian Agama termasuk Kemenag Sumbar. Nilai Kemenag Sumbar juga tergantung pada nilai UIN, BDK, UPT dan Kankemenag Kab/Kota serta Kanwil sendiri. Seperti yang kita ketahui Kemenag RI memiliki satker terbanyak dibandingkan lembaga lainnya,” ulas putra Agam ini.
Selain perolehan opini, Kakanwil juga bersyukur atas serapan anggaran yang telah terlaksana hingga triwulan III.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kerja cerdas kawan-kawan satker khususnya Subbag Cankeu Kanwil, serapan anggaran kita per agustus 2019 sudah mencapai 64.48 persen walaupun masih jauh dari target yang telah kita sepakati yaitu untuk triwulan III 95 persen. Semoga menjelang akhir tahun anggaran, serapan anggaran Kemenag Sumbar bisa meningkat dari tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.
Ia menambahkan bahwa hal-hal tersebut, merupakan gambaran betapa pentingnya laporan keuangan karena bagian dari penilaian opini sehingga mempengaruhi WTP atau tidaknya kita. Untuk itu, saya harap bapak/ibu yang diundang sebagai peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sampai akhir. Keragu-raguan mengenai keuangan silahkan ditanyakan kepada narasumber nantinya sehingga tercapailah tujuan diselenggarakannya kegiatan ini.
Kakanwil juga menghimbau Kepala Madrasah untuk mengetahui bagaimana proses dan keadaan keuangan ditempat masing-masing sehingga laporan keuangan masing-masing satker saat pemeriksaan betul-betul valid, taat azaz dan tidak ada penyelewengan. (*/ti)