Padang, Babarito
Di era pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat dituntut untuk lebih cerdas. Termasuk dalam menggunakan wi-fi gratis yang telah banyak tersedia.
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Statistik dan Persandian (IKPSP), Swesti Fanloni meminta masyarakat untuk dapat lebih cerdas dalam menggunakan wi-fi gratis tersebut.
“Ada bahaya kejahatan siber yang mengancam dari penggunaan wi-fi gratis ini, salah satunya peretasan data privasi atau pribadi dari pengguna wi-fi gratis tersebut,” ujarnya, Jumat (13/09).
Untuk itu, kata Swesti, ada beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi peretasan ketika menggunakan wi-fi gratis ini. Yang pertama, masyarakat harus mewaspadai wifi gratis tanpa kode pengaman (password, red).
“Sekarang itu ada peretas yang meniru atau memakai nama wi-fi yang mengatasnamakan tempat terpercaya seperti nama wifi pemerintahan. Hal ini dilakukannya untuk mempermudahnya dalam peretasan,” ujarnya.
Setelah itu, masyarakat harus senantiasa mematikan layanan wi-fi ketika tidak menggunakannya. Sebab, ketika itu dibiarkan aktif, bisa saja telepon genggam langsung terhubung dengan wi-fi gratis yang memang disediakan oleh peretas.
Selanjutnya, masyarakat harus membatasi penggunaan wi-fi ketika menggunakan transaksi perbankan.
“Kalau sudah menggunakan transaksi perbankan di telepon genggam, usahakan tidak menggunakan wi-fi gratis. Ini sangat rentan,” sebutnya.
Hal selanjutnya, masyarakat harus mertimbangkan penggunaan VPN gratis yang juga dapat dijadikan pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri data. Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk mengunduh fitur pengamanan seperti anti virus di perangkat telepon genggam masing-masing
“Cari antivirus yang mumpuni dan usahakan kita perbaharui dengan berkala. Yang pasti itu, usahakan kita menggunakan wi-fi di tempat yang terpercaya, salah satunya yang disediakan pemerintah,” katanya. (*/ti)
