Padang, Babarito
Ratusan mahasisa yang tergabung dalam aliansi BEM se-Sumbar menggelar aksi peduli kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Mahasiswa meminta kepada pemerintah Sumatera Barat untuk segera melakukan komunikasi terkait keadaan tersebut kepada pemerintahan Riau, Selasa (17/9).
Pantauan di lapangan, aksi dimulai pukul 14.00 WIB dimana massa terlebih dahulu berkumpul di depan kampus Pasca Sarjana UIN Imam Bonjol Padang Jalan Sudirman dan melakukan longmarch menuju kantor Gubernur Sumbar, sambil membawa spanduk dengan berbagai macam tulisan, serta ada yang menggotong kain yang di bentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti pocong.
Sesampai di depan kantor gubernur, massa terlebih dahulu melakukan aksi di pinggir jalan depan kantor gubernur, menyuarakan aspirasi mereka sembari sesekali mengucap takbir serta mengucap sumpah mahasiswa.
Dalam aksi di depan kantor gubernur tersebut, massa juga meminta agar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk datang langsung menemui mereka.
Setelah lebih kurang 45 menit melakukan aksi di depan, akhirnya massa memasuki pekarangan kantor Gubernur untuk melanjutkan aksinya dan menyuarakan agar Gubernur Sumbar hadir langsung di hadapan mereka untuk mendengar aspirasi mereka.
Di pekarangan Kantor Gubernur tersebut, massa tetap menginginkan langsung Gubernur yang menemui mereka walaupun terlihat Kasatpol PP dan Damkar Provinsi Sumbar sempat memberikan arahan, namun setiap akan memulai pembicaraannya selalu di potong oleh massa yang meminta gubernur langsung yang menemui dan berbicara dengan mereka.
Koordinator aksi Ismail Zainudin mengatakan, aksi ini dilakukan sesuai dengan kondisi saat ini dimana kabut asap yang di sebabkan oleh Karhutla menyebar dimana-mana, sehingga membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
“Kita dapat melihat bagaimana terganggunya aktivitas, bahkan kesehatan masyarakat di Tanah Melayu yang bahkan sampai hari ini asap akibat karhutla telah meluas sampai ke kabupaten dan provinsi sekitarnya, termasuk Sumatera Barat. Dimana boleh dikatakan kondisi atau status keadaan udara yang tidak baik,” ujar Ismail.
Dengan Keadaan tersebut Aliansi BEM se-Sumatera Barat melakukan aksi dan meminta kepada pemerintah Sumatera Barat untuk segera melakukan komunikasi terkait keadaan ini kepada pemerintahan Riau.
“Seperti kita ketahui Karhutla yang terjadi di Riau, Jambi, bahkan Kalimantan seperti tidak ada habisnya, sehingga dampaknya sangat terasa bagi masyarakat yang aktivitasnya terganggu akibat kabut asap tersebut, bahkan berdampak terhadap masyarakat Sumbar,” lanjut Ismail.
Sekitar pukul 16.30 WIB Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Nasrul Abit datang setelah sebelumnya dari Mentawai untuk melakukan tugas dinasnya, namun massa aksi tetap dengan pendirian agar yang menemui mereka secara langsung yaitu Gubernur Sumbar.
“Gubernur sedang melakukan pelantikan Bupati Pasaman Barat, serta hingga malam telah ada kegiatan yang terjadwal, namun tadi Gubernur telah berpesan akan bertemu langsung dengan mahasiswa, besok Rabu (18/9) dan dijanjikan bertemu sekitar pukul 13.00 WIB,” ujar Nasrul.
Akhirnya sekitar pukul 17.45 WIB massa membubarkan diri, setelah sebelumnya diberikan arahan oleh pihak gubernuran serta pihak kepolisian. (mor)