Padang, Babarito
Perhatian dan pembinaan terhadap muallaf, tak sekadar untuk membimbingnya bersyahadat. Lebih dari itu, ada tanggung jawab lebih guna membawa mualaf ke dalam Islam yang utuh.
Seringkali pemahaman yang muncul di masyarakat adalah selesai bersyahadat seorang mualaf merupakan tujuan akhir. Hal tersebut tentu keliru, pasalnya butuh proses lebih dari itu.
“Kita harus membimbing mereka, menjaga, dan melindungi. Tidak hanya cukup pada syahadat,” ujarnya.
“Pembinaan terhadap muallaf di Kota Padang perlu ditingkatkan. Jika muallaf dibiarkan tanpa pembinaan, maka dikhawatirkan muallaf tersebut akan kembali lagi ke agama yang sebelumnya,” ujar Azwin staf ahli Pemko Padang dalam sambutannya pembukaan kegitan pembinaan para mualaf tingkat Kota Padang di Hotel Axana, Selasa (10/9).
“Maka dari itu perlu pembinaan mualaf yang terintegrasi, baik dari aspek stakeholder yang terlibat maupun bentuk program yang didasari kebutuhan riil. Sehingga para mualaf dapat mendalami Islam secara kaffah,” ujarnya.
Menurut Azwin, Pemerintah Kota Padang sangat mendukung pelaksanaan kegiatan mualaf ini. Dan berharap kegitan tersebut dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pengetahuan mualaf. Sehingga kegiatan pembinaan mualaf dapat terlaksana dengan baik. “Semoga Allah meridhoi usaha dan perjuangan kita semua”, tutupnya.
Mualaf adalah orang yang telah dibujuk hatinya dan orang sangat paham atau keputusan seseorang untuk melakuka konversi agama dikarenakan untuk masuk Islam. Seperti mualaf dikarenakan pernikahan, belajar dan menemukan secara keilmuan dasarnya dari belajar iu tadi. Ada juga dari Akademis mereka menemukan hidayah setelah belajar dan mempelajari Islam. Dan sekitar 20% mualaf dari kategori ini.
Sementara itu Kepala Bagian Kesra Kota Padang Jamilus S.Ag, MM mengatakan, tujuan diselenggarakan pelatihan dan pembinaan terhadap mualaf adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman terhadap agama Islam. Serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Lebih lanjut Jamilus menyampaikan jumlah peserta pembinaan mualaf sebanyak 120 orang dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Axana. Selama 3 hari itu mualaf diberikan pembekalan oleh 9 orang narasumber untuk lebih memahami Sunnah Rasulullah, Tajwid, Aqidah Islam, Hafalan Al-Quran, peningkatan ekonomi umat, pemberdayaan umat dan pedoman praktis mualaf. (*/abd)